KOMPAS.com - Pernahkah membayangkan apa yang terjadi setelah perawat mengambil sampel darah Anda untuk diperiksa di lab?
Terungkap, ternyata prosesnya cukup merepotkan. Sampel darah di tabung dibawa manual ke lab. Di sini, tabung bisa jatuh dan pecah jika tak hati-hati.
Selanjutnya, ada teknisi yang akan membuka tabung dan menaruhnya di alat analisis. Asal tahu, satu teknisi bisa membuka hingga 2.000 tabung per hari.
Tak selesai sampai di situ, analis masih harus menaruhnya di sejumlah alat, misalnya centrifuge jika ingin mendapatkan serum darah. Tak heran, tes jam 6 pagi, hasil baru muncul jam 2 siang
Namun, kini dengan bantuan robot, cek darah bisa diselesaikan jauh lebih cepat. Robot yang membantu analisis itu sudah masuk ke lab klinik di Jakarta.
Bekerjasama dengan Abbot, Laboratorium Klinik Prodia di Kramat, Jakarta Pusat menginisasi Proyek Total Lab Automation (TLA).
"Dengan TLA ini, kita bisa selesaikan diagnosis lebih cepat, terutama untuk analisis kimia dan imunologi," kata Dr Dewi Muliaty MSi, Presiden Direktur Prodia Indonesia.
Analisis kimia misalnya adalah kandungan kolesterol, glukosa dalam darah. Sementara analisis imunologi contohnya adalah hepatitis, HIV, dan lupus.
Baca juga: Sungguh Memilukan, Induk Burung Ini Beri Makan Anaknya Puntung Rokok
"Kalau semula harus ambil jam 2 siang, dengan TLA prosesnya bisa hanya 2 jam. Tergantung pada jenis analisisnya. Beberapa analisis membutuhkan waktu lama karena sampel harus diproses lebih," katanya.
Selain lebih cepat, Dewi menambahkan bahwa proses pemeriksaan dengan TLA akan lebih akurat. Dalam diagnosis hepatitis misalnya, alat bisa otomatis mengulang pemeriksaan jika dibutuhkan.
"Untuk hepatitis, kalau angkanya di batas bawah, alat bisa langsung mengulang. Dulu kita harus lihat hasilnya dulu. Kalau perlu diulang, pengulangan manual. Jadi makan waktu," ungkapnya dalam kunjungan ke Lab Prodia pada Kamis (11/7/2019).
Kerjasama Abbot dan Prodia akan berlangsung 7 tahun. Sejauh ini, untuk lab kimia dan imunologi, Prodia berhasil hemat 4 karyawan. Keempatnya dipindahkan ke lab molekuler.
Lantas seperti apa bayangannya proses pemeriksaan oleh robot? Sampel di ruang pengambilan akan "dihisap" dan dikirim lewat pipa ke laboratorium tujuan.
Selanjutnya, penutup sampel akan dibuka oleh mesin, masuk ke alat untuk dianalisis, dan keluar alat untuk ditutup kembali. Sampel akan langsung dikirim ke kulkas penyimpanan untuk disimpan 4 hari sehingga bisa dipakai untuk pemeriksaan ulang jika diperlukan.
Baca juga: Rokok Sebabkan 50 Persen Kematian Akibat 12 Jenis Kanker, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.