Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Popularitas Bau Ikan Asin Meroket, Dari Mana Aroma Khasnya Muncul?

Kompas.com - 12/07/2019, 12:09 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Popularitas bau ikan asin mencuat setelah Galih Ginanjar menyampaikan pernyataan yang melanggar unsur asusila dan mencemarkan nama baik mantan istrinya, Fairuz A. Rafiq, dalam sebuah video berdurasi 32 menit 6 detik.

Ikan asin dikenal berbagai negara dan sudah dilestarikan sejak ratusan tahun lalu.

Pada dasarnya, ikan asin merupakan hasil pengawetan alami dengan mengeluarkan air dari makanan, menambahkan banyak garam, dan kemudian dijemur agar pertumbuhan mikroorganisme terhambat.

Inilah mengapa ikan asin dengan bau khasnya dapat aman dikonsumsi selama berbulan-bulan jika disimpan pada suhu kamar.

Lantas, dari mana datangnya bau khas pada ikan asin?

Baca juga: Belajar dari Video Ikan Asin Galih Ginanjar, Sebenarnya Bolehkah Review Pasangan Seksual di Medsos?

Dalam proses pengawetan ikan di udara terbuka, biasanya kadar air ikan menjadi 17-18 persen.

Ikan asin tercipta oleh dekomposisi bakteri, volatilisasi, dan reaksi kimia selama proses pengeringan.

Nah, bau yang dihasilkan ikan berasal dari penguraian mikroba pada beberapa langkah proses pengeringan, juga tergantung pada beberapa faktor seperti kualitas dan kesegaran ikan, pembuangan limbah padat dan cair, suhu, dan kondisi penyimpanan ikan asin.

Bakteri tertentu dapat mengubah bahan kimia dalam daging ikan sehingga memunculkan bau menyengat. Adapun dekomposisi bakteri ikan tadi dapat menghasilkan senyawa kimia menyengat seperti astrimethylamine, ammonia, amina, sulfida, merkaptan, dan asam lemak volatil (asetat, propionik, butanoik, dan pentanoik).

Dalam sebuah studi terkait ikan asin pada 1984, ditemukan bahwa ikan asin atau ikan kering mengandung flora bakteri dalam daging ikan seperti Moraxella dan Acinetobacter.

Baca juga: Menurut Pakar Gender, Video Ikan Asin Ungkap Watak Pria Misoginis

Dampak bau ikan asin pada kesehatan

Beberapa ikan asin memiliki bau menyengat yang sangat menusuk. Bagi orang sensitif, bau ikan asin sangat mungkin membuat sakit kepala, mual, dan memengaruhi emosi.

Dalam kasus-kasus ekstrem, bau ikan asin dari suatu daerah berdampak pada kehidupan sosial pemiliknya.

"Paparan terus menerus terhadap bau ikan asin dapat menyebabkan tekanan darah meningkat (berisiko pada serangan jantung dan stroke) dan sakit kepala," tulis laporan ilmiah dari Shukla N. pada 1991.

Penelitian serupa pada 1992 menemukan, bau pada ikan asin bisa memengaruhi kinerja produktivitas, suasana hati dan kesehatan.

Masalah yang paling sering ditemukan dari ikan asin adalah iritasi pada saluran pernapasan, kulit, dan mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau