Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur dengan Mulut Diplester ala Andien Baik untuk Kesehatan, Asal...

Kompas.com - 12/07/2019, 10:25 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber


KOMPAS.com - Baru-baru ini, penyanyi Andien Aisyah, atau lebih akrab disapa Andien mengunggah kebiasaan barunya ketika tidur. Ya, Andien dan keluarga tengah memulai kebiasaan untuk tidur dengan plester mulut. Kebiasaan ini diklaim lebih bermanfaat bagi kesehatan.

Dalam unggahan Instagram Story-nya, Andien menyebutkan bahwa tidur dengan plester mulut bermanfaat bagi kesehatan. Dengan cara ini, tubuh akan dibiasakan untuk melakukan nose breathing alias bernapas menggunakan hidung.

Pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang ditulis oleh seorang dokter gigi di California, sekaligus pengampu laman askthedentist.com, Mark Buhenne.

Menurut Mark, menggunakan plester mulut ketika tidur "memaksa" tubuh Anda menggunakan hidung untuk bernapas. Sebab, seseorang memiliki kecenderungan untuk bernapas melalui mulut ketika ia tidur.

Bernapas dengan hidung inilah yang diketahui lebih bermanfaat bagi kesehatan dibandingkan jika Anda bernapas menggunakan mulut.

Baca juga: Soal Tidur dengan Mulut Diplester seperti Andien, Apa Kata Ahli?

Dari sisi kesehatan gigi, bernapas menggunakan mulut bisa membuat mulut Anda kering dan menyebabkan bau mulut. Belum lagi risiko penyakit gusi atau gigi berlubang. Bernapas dari hidung, bisa meminimalisir risiko ini.

Manusia memang memiliki dua cara untuk bernapas. Menggunakan mulut dan menggunakan hidung. Namun, saat Anda bernapas menggunakan hidung, udara yang masuk ke dalam tubuh akan lebih bersih dibandingkan jika Anda bernapas menggunakan mulut.

Menurut Mark Courtney, seorang terapis pernapasan di American Lung’s Association, udara yang masuk ketika bernapas melalui hidung akan tersaring oleh bulu hidung. Selain itu, udara juga lebih hangat dan lembap. Kualitas udara seperti inilah yang tidak bisa Anda dapatkan ketika bernapas melalui mulut.

Bernapas melalui hidung meningkatkan kemampuan otak

Selain mendapatkan kualitas udara yang lebih baik, bernapas melalui hidung alias nose breathing juga diketahui dapat meningkatkan kemampuan memori otak.

Dalam sebuah penelitian sebagaimana dimuat dalam The Journal of Neuroscience menjelaskan bagaimana pernapasan, khususnya bernapas dari hidung, berperan penting dalam kemampuan memori seseorang.

Dibandingkan dengan bernapas dari mulut, nose breathing dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengenali atau mengingat kembali sebuah memori.

Penelitian tersebut melibatkan 24 orang sehat yang berusia 19-25 tahun. Mereka kemudian melalui dua sesi yang berbeda untuk setiap pengetesan.

Pada sesi pertama, 12 peserta diminta mencium dan mengingat beberapa aroma dengan menggunakan pernapasan hidung. Pada sesi ini mereka menggunakan plester mulut, agar benar-benar dapat bernapas dari hidung.

Sementara, sesi kedua 12 peserta lainnya diminta melakukan hal serupa, hanya saja kali ini dengan menggunakan pernapasan mulut. Untuk memastikan mereka melakukannya, para peserta menggunakan penjepit di hidungnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau