Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2019, 20:07 WIB
Julio Subagio,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mendengkur adalah salah satu hal yang seringkali menganngu tidur kita. Dengkuran keras, entah itu orangtua, saudara, pasangan, atau bahkan kita sendiri, dapat menghalangi kita mengalami tidur dengan lelap.

Namun selain mengganggu kualitas tidur, ternyata dengkuran juga punya efek lain.

Menurut studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Sleep, gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur, seperti apnea dan dengkuran, ternyata dapat mempercepat proses penuaan. Dengkuran yang sering terjadi saat tidur dapat dijadikan pertanda adanya gangguan kesehatan.

Dalam studi ini, para peneliti menganalisis kondsi kesehatan dari 622 orang dewasa. Masing-masing partisipan diperiksa kondisinya saat tidur, serta diteliti sampel darahnya untuk menentukan tingkat metilasi DNA yang dapat menentukan laju proses penuaan (epigenetic age acceleration).

Baca juga: Pria yang Tidur Lebih Awal, Spermanya Juga Lebih Bagus

Hasilnya, ditunjukkan bahwa gangguan pernapasan saat tidur, termasuk mendengkur, dapat menyebabkan penuaan dini hingga 215 hari lebih cepat dari usia sebenarnya. Gangguan tidur, seperti kurang tidur atau tidur yang tidak lelap, juga diasosiasikan dengan percepatan penuaan sebesar 321 hari.

Artinya, seseorang akan tampak hampir setahun lebih tua dibandingkan usia sebenarnya jika mengalami gangguan tidur. Hal ini karena adanya perubahan metilasi DNA akibat kurangnya asupan oksigen (oxidative stress) yang menyebabkan ekspresi gen menjadi tidak normal.

“Usia biologis seseorang bisa tidak persis sama dengan usia kronologisnya. Data kami menunjukkan adanya bukti biologis yang mendukung dugaan bahwa gangguan pernapasan saat tidur yang tidak ditangani dapat menyebabkan penurunan kondisi kesehatan dan fisiologis seseorang,” terang Xiaoyu Li, peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health in Boston, seperti dilansir dari Medical Daily.

Baca juga: Mana Lebih Sehat, Tidur dengan Bantal atau Tidak? Begini Kata Ahli

Studi ini juga menemukan bahwa gangguan pernapasan saat tidur ini memiliki efek lebih besar pada wanita, di mana wanita mengalami proses penuaan lebih cepat.

Meski demikian, peneliti menekankan bahwa diperlukan studi lanjutan untuk menjawab fenomena ini.

“Meski wanita seringkali dianggap memiliki risiko lebih rendah untuk permasalahan tidur, namun studi kami menunjukkan bahwa mereka justru lebih rentan,” ujar Li.

Temuan ini diharapkan dapat menjadi petunjuk untuk menangani permasalahan gangguan pernapasan saat tidur, seperti contohnya mendengkur, yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang tidak berbahaya.

Lebih jauh lagi, riset lanjutan dapat difokuskan untuk mencari cara untuk mengantisipasi permasalahan tersebut sehingga permasalahan penuaan dini dapat teratasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau