Selain itu, tumor bisa membuat otak membesar. Padahal, otak berada di dalam tengkorak yang tidak bisa melebar. “Pada beberapa kasus, tekanan (tumor) begitu tinggi sehingga menyebabkan herniasi di mana sebagian dari otak turun ke dasar tengkorak. Itu hampir selalu fatal,” ujar Subbiah.
4. Gangguan sumsum tulang
Sumsum tulang berfungsi untuk memproduksi sel darah baru. Bila proses ini terganggu, penderita bisa kekurangan sel darah merah yang menyebabkan anemia parah atau kekurangan platelet yang membuat darah penderita sulit membeku ketika terluka.
Kanker pada area sumsum tulang juga bisa menurunkan jumlah sel darah putih yang berfungsi untuk melawan infeksi hingga tingkat yang berbahaya. Padahal, beberapa perawatan kanker bisa melupuhkan sistem imunitas seseorang, sehingga orang tersebut lebih berisiko mengalami infeksi serius.
Baca juga: 5 Cara Turunkan Risiko Kanker Paru, Penyakit yang Diidap Sutopo
5. Penggumpalan darah
Kanker dan perawatannya bisa meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami penggumpalan darah. Apalagi pasien kanker biasanya tergeletak di tempat tidur untuk waktu yang sangat lama dan meningkatkan kemungkinan untuk mengalami penggumpalan darah.
Przemyslaw Twardowski, M.D., profesor onkologi medis dan direktur riset klinis di John Wayne Cance Institute berkata bahwa penggumpalan darah bisa berujung pada stroke yang mematikan atau emboli paru, kondisi di mana darah yang menggumpal memblokir aliran darah pada paru-paru.
6. Gagal hati
Hati memegang banyak peranan penting dalam menjaga kita tetap hidup, termasuk memisahkan racun dari darah dan membantu mencerna makanan. Bila organ ini berhenti bekerja, beberapa komplikasi serius, seperti pendarahan hebat dan infeksi darah, bisa terjadi.
7. Kalsium yang berlebih
Menurut National Cancer Institute, kanker yang menyerang tulang bisa menyebabkan hiperkalsemia. Pasalnya, terlalu banyak kalsium masuk ke dalam aliran darah sehingga menganggu fungsi jantung dan otak. Pada kasus-kasus terburuk, hiperkalsemia bisa menyebabkan koma hingga kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.