Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Pentingnya Peran Suami dalam Pencegahan Kanker Serviks di Indonesia

Kompas.com - 05/07/2019, 18:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh Dyan Widyaningsih dan Elza Samantha Elmira


UPAYA pencegahan kanker serviks/leher rahim di Indonesia akan lebih optimal bila lebih banyak laki-laki atau suami dilibatkan dalam program mendeteksi lebih dini kanker yang menyebabkan kematian belasan ribuan perempuan setiap tahun itu.

Penekanan ini sangat penting karena riset terbaru kami menunjukkan nilai-nilai patriarki dan tabu di masyarakat berkontribusi besar dalam mempengaruhi pengambilan keputusan oleh perempuan untuk melakukan tes deteksi dini kanker serviks atau tidak. Padahal, jenis kanker ini bisa diobati jika dideteksi lebih dini.

Namun, meski tes deteksi dini kanker serviks sudah diberikan secara gratis di beberapa wilayah di Indonesia, perempuan cenderung tidak memeriksakan dirinya dan salah satu alasannya karena dilarang oleh suami.

Selain nilai-nilai patriarki dan budaya, riset kami juga mengidentifikasi kemiskinan sebagai faktor lain yang menghambat perempuan melakukan tes deteksi dini kanker serviks.

Hambatan terbesar: dari suami dan budaya

Riset kami di lima kabupaten (Deli Serdang/Sumatra Utara, Cilacap/Jawa Tengah, Kubu Raya/Kalimantan Barat, Pangkep/Sulawesi Selatan, dan Timor Tengah Selatan/Nusa Tenggara Timur) pada 2017 menemukan di seluruh wilayah studi tersebut memang telah tersedia layanan tes IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) gratis.

Total responden kami berjumlah 914 perempuan dengan usia 6-49 tahun yang pernah/sedang hamil dan pertanyaan terkait reproduksi wanita tidak boleh diwakilkan oleh anggota rumah tangga lainnya.

Seluruh pertanyaan pada modul kesehatan harus ditanyakan langsung kepada kepada perempuan dan dijawab langsung oleh mereka (tidak boleh diwakili oleh suami, orang tua, atau anggota rumah tangga lainnya).

Dalam konteks lokal tertentu, nilai-nilai yang dianut sebagian masyarakat, disadari atau tidak, dapat menghambat akses perempuan terhadap layanan tes IVA gratis.

Bagi sebagian masyarakat, pemeriksaan organ dalam perempuan masih dianggap tabu, kecuali jika dilakukan saat kondisi mendesak/darurat.

Sementara itu, nilai-nilai patriarki tercermin dari besarnya peran izin suami bagi perempuan untuk bisa ikut tes IVA. Tidak jarang, perempuan yang sudah mengantre di puskesmas terpaksa pulang karena suaminya melarangnya ikut tes deteksi kanker leher rahim.

Hambatan-hambatan semacam ini merupakan salah satu kontributor terhadap rendahnya tingkat tes IVA di seluruh wilayah studi.

Kita bisa belajar dari Cilacap dan Timor Tengah Selatan. Di dua daerah ini tokoh agama, baik laki-laki maupun perempuan, berperan aktif memberikan penyuluhan untuk mendorong perempuan ikut tes IVA.

Mereka juga menganjurkan para suami untuk mendukung istrinya memeriksakan diri. Biasanya mereka memanfaatkan kegiatan keagamaan, seperti pengajian atau misa gereja, sebagai media penyuluhan.

Kondisi tersebut menjadi salah satu kontributor jumlah perempuan yang melakukan tes IVA di Cilacap (8,44%) lebih banyak dibanding empat wilayah studi lainnya (4,22%).

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau