Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Rajin Lari Tiap Hari, Kok Berat Badan Tidak Turun?

Kompas.com - 24/06/2019, 13:04 WIB
Julio Subagio,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berlari merupakan salah satu olahraga yang cukup populer. Selain sederhana dan relatif mudah dilakukan kapan saja dan dimana saja, berlari juga dianggap sebagai cara efektif untuk membakar lemak tubuh.

Berdasarkan survey yang dilakukan pada tahun 2014 pada sekitar 10 juta orang pelari di Inggris, diketahui bahwa alasan tiap orang dapat bervariasi, mulai dari menjaga kebugaran tubuh, mengurangi stress, menantang kemampuan diri, hingga mencoba menjadi pelari kompetitif.

Namun studi lainnya yang dilakukan pada sekitar 3.500 pelari di Eropa menemukan, 40 persen di antara partisipan mengungkap alasan utama mereka berlari adalah untuk menurunkan berat badan.

Lantas yang menjadi pertanyaan, apakah lari secara rutin sanggup membakar lemak tubuh dan menurunkan berat badan secara efektif?

Baca juga: Jogging Boleh, Lari Berlebihan Jangan. Ini Alasannya

Lari dan pembakaran kalori

Secara teoritis, berlari sepanjang jarak sekitar 55 km dapat membakar sekitar 3.500 kalori, yang setara dengan 0,45 kg lemak tubuh. Sayangnya, seringkali kenyataannya tidak sesederhana itu.

Terdapat suatu kompensasi yang dilakukan oleh tubuh untuk mencegah pembakaran kalori dalam jumlah banyak, di mana tubuh akan mengubah tingkat metabolisme sebagai kompensasi atas aktivitas fisik tubuh yang berat. Hal ini merupakan salah satu hasil evolusi untuk mencegah kelaparan dan berkurangnya bobot tubuh secara drastis.

"Tubuh manusia memiliki kemampuan untuk mengatur berat tubuhnya sendiri," ungkap Glenn Gaesser, peneliti dari Arizona State University yang meneliti mengenai sains di balik olahraga, seperti dilansir dari The Guardian.

"Kita memiliki rentang berat badan masing-masing, dan meski seseorang dapat mengonsumsi rata-rata sekitar sepertiga juta kalori per tahun, tapi tiap tahun ke tahun berat badan kita tidak berubah banyak, kecuali terjadi sesuatu yang mengubah pola hidup kita secara drastis, seperti diet ketat atau semacam kejadian tragis yang berdampak pada perubahan perilaku kita," imbuhnya.

Salah satu penyebab mengapa berat badan relatif sulit turun adalah penyesuaian metabolisme kita pasca olahraga.

Setelah kita berolahraga, terdapat beberapa proses kompensasi yang dilakukan tubuh. Proses ini termasuk mengurangi laju metabolisme dan penurunan pembakaran kalori saat istirahat pasca olahraga.

Dampaknya, efektivitas pembakaran kalori kita justru menurun seiring rutinnya kita berolahraga. Hal ini terjadi terutama saat terjadi pembatasan makanan yang dikonsumsi.

Selain itu, kita juga seringkali keliru saat menilai kalori yang terbuang pasca olahraga.

"Setengah kilo lemak setara dengan sekitar 3.500 kalori. Artinya, anda perlu membakar 500 kalori per hari untuk menurunkan berat badan 0.5 kg dalam satu minggu, jadi dengan memakan burger atau kue saja dapat menyebabkan usaha anda sia-sia," ujar Laura Clark, pakar diet dari British Dietic Association, dilansir dari The Independent.

Ketimpangan kalori yang dibakar saat olahraga dengan kalori yang didapat dari makanan ini seringkali tidak kita sadari.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau