Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Pakar agar Mudik "Sustainable" dan Ramah Lingkungan

Kompas.com - 24/05/2019, 20:07 WIB
Julio Subagio,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebentar lagi, kita akan memasuki periode mudik, di mana jutaan orang melakukan perjalanan panjang menempuh jarak jauh untuk berkunjung ke kampung halaman tempat sanak saudara berasal.

Dalam praktik mudik, seringkali kita membawa banyak sekali barang bawaan, mulai dari pakaian, cinderamata, juga makanan khas dan oleh-oleh lain untuk dibagikan pada kerabat. Hal ini tentunya membutuhkan banyak ruang serta alat yang digunakan untuk mengangkutnya.

Namun, hal ini tidak melulu harus terjadi. Terdapat cara untuk mudik yang lebih bertanggung jawab serta memperhatikan aspek lingkungan sehingga kita dapat mengurangi dampak buruk pada lingkungan.

Jadi, apa saja hal yang harus diperhatikan untuk mencapai mudik ramah lingkungan ini?

Kurangi barang bawaan

Saat mudik atau melakukan perjalanan jauh lainnya, kita seringkali tidak sadar akan kapasitas tas atau koper kita, dan timbul perasaan ingin membawa barang sebanyak mungkin. Padahal, barang yang kita bawa belum tentu sempat digunakan saat mencapai lokasi tujuan.

Untuk itu, rencanakan jadwal aktivitas yang akan dilakukan di tempat tujuan, dan perhitungkan daftar prioritas barang yang akan anda bawa. Hal ini juga dapat menghemat ruang dalam koper atau tas yang kita gunakan.

Baca juga: Puasa Saat Mudik? Konsumsi Sederet Makanan Ini agar Tetap Prima

Gunakan kantong ramah lingkungan, kurangi plastik

Untuk membawa barang-barang kecil, dapat digunakan kantong yang ramah lingkungan dan kurangi penggunaan kantung plastik.

“Gunakan tas kain yang bisa dilipat, kontainer, atau koper kecil yang bisa digunaan kembali untuk membawa oleh-oleh dari kampung. Kardus tetap bisa digunakan dan lebih baik lagi jika bisa dipakai ulang. Tidak sekali pakai,” ujar Dewi Satriani, Manajer Kampanye WWF Indonesia, saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (24/5/2019).

Dewi juga menghimbau untuk sebisa mungkin mengurangi penggunaan plastik.

“Bawa botol minum dan tempat makan sendiri untuk menampung air minum dan cemilan. Sedapat mungkin mengurangi jajanan yang menggunakan banyak kemasan. Hindari pemakaian sedotan plastik, gunakan sedotan bambu atau stainless steel yang bisa dipakai ulang,” tambahnya.

Pilihan moda kendaraan

Setiap alat transportasi memiliki tingkat emisi karbonnya masing-masing. Kita dapat memilih angkutan yang memiliki emisi paling kecil di antaranya.

“Gunakan transportasi massal seperti kereta atau bis, atau terapkan car pooling (semobil beramai-ramai) untuk mengurangi emisi karbon. Jangan lupa mengecek kesehatan kendaraan,” papar Dewi.

Baca juga: Pengemudi, Ini Dampak Buruk Microsleep Saat Mudik

Halaman Berikutnya
Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau