KOMPAS.com - Setiap tanggal 23 Mei, sebenarnya diperingati sebagai World Turtle Day atau Hari Penyu Sedunia.
Diprakarsai oleh American Tortise Rescue, Hari Penyu Sedunia diselenggarakan sejak tahun 2000 untuk mengingatkan kembali bahwa spesies ini sangat terancam punah dan semua orang harus ambil bagian untuk menyelamatkannya.
Apalagi, enam dari tujuh spesies penyu yang tersisa di dunia ada di Indonesia.
Keenam spesies penyu yang ada di Indonesia antara lain penyu belimbing (Dermochelis coriacea), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu tempayan (Caretta caretta), penyu pipih (Natator depressa), penyu sisik (Eretmochelys imbricate), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).
Seperti apa wujudnya? Mari kita bahas satu persatu.
Baca juga: Sama-sama Bisa Hidup di 2 Alam, Kenali Bedanya Penyu dan Kura-kura
1. Penyu belimbing (Dermochelis coriacea)
Penyu belimbing banyak ditemukan di perairan tropis hingga lautan sub kutub. Ketika penyu belimbing bertelur, mereka akan pergi ke pantai daerah tropis.
D. coriacea menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut lepas dan hanya naik ke daratan saat akan bertelur dan mereka bisa mengeluarkan telur 60 sampai 129 telur dalam dua sampai tiga tahun.
2. Penyu hijau (Chelonia mydas)
Lalu kenapa dinamai penyu hijau? Nama penyu hijau sendiri berasal dari warna lemak di bawah sisik yang berwarna hijau.
Berbeda dengan penyu belimbing yang bisa bertelur empat sampai lima kali per musim, penyu hijau hanya bertelur sekali dalam tiga sampai empat tahun.
3. Penyu tempayan (Caretta caretta)