Di kepala bagian depan terdapat lima sisi dengan plastron berwarna coklat muda hingga kuning. Rahangnya yang sangat kuat membuat penyu ini mampu mengkonsumsi kerang-kerangan yang hidup di dasar laut seperti kerang remis, mimi dan invertebrata lain.
Rata-rata penyu tempayan bisa tumbuh 70 sampai 210 sentimeter dengan berat 135 sampai 400 kilogram.
4. Penyu pipih (Natator depressa)
Disebut penyu pipih karena spesies ini memiliki sisik yang rata dan sedikit melengkung di sisi luar. Penyu ini merupakan penyu dengan genus Natator dan merupakan omnivora. Makanan penyu pipih antara lain timun laut, ubur-ubur, kerang-kerangan, udang, dan invertebrata lainnya.
5. Penyu sisik (Eretmochelys imbricate)
Penyu sisik (Eretmochelys imbricate).
Dengan anatomi mulut seperti itu memudahkan penyu sisik menjangkau makanan yang berada di celah-celah karang seperti sponge dan anemon. Mereka juga biasa memakan udang dan cumi-cumi.
Nama penyu sisik sendiri merujuk pada sisiknya yang tumpang tindih mirip sisik ikan.
Ciri khas penyu sisik adalah memiliki tempurung dengan campuran warna kuning, hitam dan coklat bersih. Sedangkan plastron (organ di bagian bawah penyu) berwarna kekuning-kuningan.
Penyu sisik lebih suka berada di kawasan pantai yang gelap, sunyi dan berpasir untuk bertelur.
Sisiknya banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri kerajinan tangan di Jepang untuk membuat pin, sisir, bingkai kacamata, dan lain-lain.
6. Penyu lekang (Lepidochelys olivacea)
Perbedaannya, penyu dengan nama lain olive ridley turtle ini memiliki kepala yang lebih besar dan bentuk tempuruhnya lebih langsing serta bersudut. Tubuhnya berwarna hijau pudar dan mempunyai kurang lebih lima sisik lateral.
Spesies ini merupakan penyu terkecil di antara semua jenis yang ada saat ini dan memiliki kebiasan memakan kepiting, kerang, udang dan kerang remis.