Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Makan Pedas untuk Sahur dan Berbuka Puasa? Kenali Risikonya

Kompas.com - 18/05/2019, 03:30 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Sumber

Saat mengonsumsi makanan yang sangat pedas, lidah mengirimkan sinyal nyeri kepada otak. Otak kemudian menanggapinya dengan rasa mual, sakit perut, hingga muntah.

Ini merupakan respons normal perut untuk mengeluarkan apa pun yang dianggap berbahaya bagi tubuh.

Ketika muntah, perut Anda mengeluarkan makanan yang dicerna beserta asam lambung. Asam lambung adalah jenis asam yang cukup kuat.

Paparan berkali-kali terhadap kerongkongan dapat memicu iritasi, bahkan luka pada kerongkongan. Akibatnya, kerongkongan terasa nyeri dan tidak nyaman selama Anda berpuasa.

Baca juga: Makanan Pedas: Kenapa Masuknya Panas, Keluarnya Juga Panas?

4. Meningkatkan risiko gastritis

Gastritis merupakan peradangan pada bagian dalam dinding lambung. Radang lambung biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, tapi gejala penyakit ini dapat dipicu oleh beragam faktor.

Salah satu pemicu gastritis adalah sering makan pedas, terutama ketika Anda berbuka puasa. Wajar saja, mengingat perut Anda berada dalam keadaan kosong setelah seharian berpuasa.

Capsaicin yang merupakan bahan aktif pada cabai dapat mengiritasi dinding lambung jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dinding lambung akhirnya menipis akibat asam lambung dan mengalami peradangan. Lambat-laun, luka dapat terbentuk pada dinding lambung dan menyebabkan tukak lambung.

5. Menyebabkan diare

Usai melewati proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, makanan yang hampir menjadi ampas perlu melewati proses terakhir di usus besar.

Di sini, gerak ampas makanan melambat karena usus besar perlu menyerap air untuk membentuk feses yang padat.

Namun, capsaicin pada makanan pedas membuat gerak pencernaan menjadi lebih cepat. Akibatnya, usus besar tidak memiliki waktu untuk menyerap air sehingga tekstur feses menjadi cair.

Diare membuat tubuh Anda kehilangan cairan. Padahal, selama puasa asupan cairan Anda juga sudah berkurang. Jika diteruskan, kondisi ini dapat mengakibatkan dehidrasi.

Makanan pedas sebenarnya tidak memiliki dampak jangka panjang bagi kesehatan.

Kandungan capsaicin yang menimbulkan rasa pedas pada makanan bahkan disinyalir bermanfaat bagi kesehatan asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Meski begitu, Anda harus berhati-hati jika memiliki penyakit pada saluran pencernaan. Salah satu akibat dari sering makan makanan pedas adalah timbulnya gejala sehingga makanan ini perlu dibatasi.

Bila perlu, hindari makanan pedas jika Anda selalu mengalami sakit perut setelah mengonsumsinya.

Baca juga: Kenapa Banyak Orang Suka Makanan Pedas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau