KOMPAS.com - Penelitian terbaru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menemukan bahwa bahan kimia dalam tabir surya dapat meresap ke dalam darah dengan cepat. Meski begitu, ahli belum mengetahui bagaimana efek sampingnya pada kesehatan.
Melansir Live Science, Senin (6/5/2019), studi ini melibatkan 24 orang. Walaupun sampel terbilang kecil, tapi penelitian ini merupakan yang pertama menyelidiki bagaimana bahan kimia bisa masuk ke darah.
Dalam laporan yang terbit di jurnal JAMA, Senin (6/5/2019), ahli tidak melarang pengguna untuk berhenti menggunakan tabir surya, terlebih adanya risiko paparan matahari yang berbahaya untuk kulit.
"Masyarakat sebaiknya tetap menggunakan tabir surya untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari dari kanker kulit dan melanoma," ujar Kanade Shinkai, dokter kulit dari Universitas California, San Fransisco yang ikut menulis editorial penelitian ini.
Baca juga: Apakah Astronot Perlu Tabir Surya?
Sebaliknya, penemuan ini menyoroti perlunya studi lebih lanjut tentang dampak kesehatan dari bahan kimia yang masuk ke darah.
Meresap jauh ke dalam kulit
Meski tabir surya dipakai banyak orang di seluruh dunia, hanya sedikit penelitian ilmiah yang membahas aspek keamanan dan efektivitas bahan kimia di dalam produk.
Pada studi terbaru, ahli melibatkan 24 orang dewasa yang diminta menggunakan tabir surya empat kali sehari selama empat hari.
Ahli membagi peserta menjadi empat kelompok, di mana masing-masing kelompok diminta menggunakan tabir surya jenis berbeda.
Kelompok pertama diberi tabir surya berbentuk lotion, kelompok kedua diberi tabir surya berbentuk krim, dan dua kelompok terakhir diberi semprotan tabir surya dengan jenis berbeda.
Penggunaan tabir surya sesuai dengan anjuran pakai, yakni 2 miligram tabir surya per sentimeter persegi.
Selain menggunakan tabir surya, semua responden diminta tinggal di laboratorium selama tujuh hari dan dilarang terpapar sinar matahari. Selama tinggal di laboratorium, para ahli mengambil 30 sampel darah dari setiap peserta.
Para peneliti kemudian memeriksa empat bahan kimia dalam tabir surya, yakni avobenzone, oxybenzone, octocrylene, dan ecamsule untuk melihat apakah konsentrasi bahan kimia tersebut di dalam darah melampaui 0,5 nanogram per militer.
0,5 nanogram per milimeter adalah ambang batas yang ditetapkan FDA pada 2016. Jika bahan kimia yang meresap ke dalam darah melebih batas itu, maka harus ada studi lebih lanjut untuk mengetahui tingkat keamanan bagi tubuh.
Setelah diuji, ahli menemukan bahwa hanya dalam satu hari pemakaian tabir surya, keempat bahan kimia itu ditemukan di dalam darah dan ada pada tingkat melebihi ambang batas.