KOMPAS.com - Sebuah pesan di Facebook heboh membicarakan kurma Timur Tengah yang mengandung virus corona.
Pesan itu mengimbau masyarakat untuk mencuci bersih kurma agar terhindar dari virus corona yang dibawa kelelawar.
Berikut isi pesan yang beredar:
"Assaalamualaikum wrwb. Untuk kawan-kawanku tersayang, atas anjuran para Dokter, Menteri Kesehatan di Timur Tengah, maka dikeluarkan peringatan kepada masyarakat muslim untuk mencuci kurma bersih-bersih sebelum dimakan karena tahun ini banyak kelelawar hidup di pohon kurma dan memakannya. Kelelawar-kelelawar ini membawa virus corona.
Cucilah bersih-bersih kurma dari negara manapun juga sebelum dimakan. Selamat berpuasa dan raihlah Berkah Ramadhan."
Baca juga: Viral Tes Kesehatan Mata Online, Dokter Sebut Tak Ada Dasar Ilmiahnya
Berkaitan dengan kabar tersebut, ahli gizi komunitas dr Tan Shot Yen mengatakan bahwa kabar tersebut tidak benar.
"2017, Kemenkes Malaysia sudah meluruskan kabar hoax ini. Tapi sekarang kita menyebarnya lagi," ujar Tan kepada Kompas.com melalui pesan singkat.
Pernyataan Tan tersebut merujuk pada pemberitaan media NST dari Malaysia dengan judul "Pesan tentang Kurma dari Timur Tengah yang Tercemar Virus Corona Tidak Benar: Kementerian Kesehatan".
Direktur jendral Kementerian Kesehatan Datuk Dr Noor Hisham mengatakan, WHO tidak mengeluarkan peringatan terkait virus corona yang dibawa kelelawar.
Sementara itu merujuk pada laman resmi WHO yang terbit 24 April 2019, dikatakan infeksi virus corona Timur Tengah (MERS-CoV) adalah penyebab kematian keempat di kota Wadi Aldwasir.
Sepanjang Januari sampai April 2019, ada 61 kasus MERS-CoV, di mana sebagian besar disebabkan oleh kontak dengan unta.
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (PTVz), dr Siti Nadia Tirmizi kepada Kompas.com, bahwa virus corona yang ditularkan ke manusia melalui kurma adalah hoaks.
"Kalau kelelawar merupakan vektor corona virus itu benar, tapi kalau berhubungan dengan kurma itu hoaks," ujar Siti.
Dr Siti mengungkapkan bahwa kelelawar menjadi reservoir (wadah) dan juga terinfeksi penyakit virus corona. Hal ini diketahui ketika mengisolasi virus yang ada pada kelelawar, salah satunya virus corona.
Menurut Siti, virus corona ini memiliki banyak bentuk, seperti Severe Acute Respiratory Syndrom (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV).