KOMPAS.com - Selain politik dan pemilu, dunia maya juga sedang dihebohkan dengan beredarnya video masturbasi yang dilakukan delapan laki-laki diduga figur publik.
Berbicara soal masturbasi, kegiatan ini dianggap lumrah bagi mereka yang sudah dewasa. Hasil riset yang dimuat di jurnal Archives of Sexual Behavior menemukan 95 persen pria dan 72 persen wanita pernah melakukan masturbasi.
Terlepas dari mitos masturbasi bisa menyebabkan infertilitas hingga kebutaan, studi ilmiah justru membuktikan masturbasi memiliki segudang manfaat untuk tubuh.
Baca juga: Viral Video Masturbasi Mirip Artis Pria dan Seorang Atlet
Melansir Science Alert edisi (25/1/2018), pada tingkat sangat dasar masturbasi dapat melepaskan dopamin dan endorfin pada tubuh. Dopamin dan endorfin merupakan neurotransmiter atau pembawa sinyal dari neuron satu ke neuron lain di dalam otak.
Dopamin adalah neurotransmiter yang mengaktifkan rasa senang atau kenikmatan. Sementara endorfin membantu mengurangi persepsi rasa sakit di tubuh.
Bagi wanita, masturbasi dapat mengurangi rasa sakit ketika perut melilit atau kram karena menstruasi. Selain itu, masturbasi juga dapat meningkatkan hormon prolaktin yang membantu cepat tidur setelahnya.
Para ilmuwan menemukan, masturbasi bagi pria adalah hal yang menguntungkan. Dengan frekuensi ejakulasi yang tinggi, risiko terkena kanker prostat bisa menurun.
Namun demikian, para ahli belum yakin pada alasan di baliknya. Dugaan sementara, ejakulasi dapat menghilangkan banyak karsinogen (zat penyebab kanker) dari kanker prostat.
Ketika seorang pria melakukan masturbasi, dia sebenarnya tidak sedang membuang sperma dengan percuma. Sebaliknya, ahli mengatakan bahwa masturbasi adalah strategi cerdas untuk meningkatkan kualitas sperma dengan mengeluarkan sperma berumur tua secara teratur.
Untuk lebih jelas terkait manfaat masturbasi, Anda dapat menyimak video di bawah ini.
Baca juga: Melihat Anak Masturbasi, Bagaimana Orangtua Bersikap?
Namun bagi pria perlu diingat, melakukan masturbasi jangan berlebihan karena dikhawatirkan Anda justru akan mengalami penurunan sensitivitas ketika berhubungan badan.
Hello Sehat juga pernah memberitakan bahwa masturbasi berlebihan dapat membuat kecanduan dan dapat memengaruhi pola hidup, tidak hanya hubungan dengan pasangan.
Jika sudah kecanduan, sebaiknya Anda perlu berdiskusi dengan ahli terapi seks.
Daripada terlalu sering mastrubasi, Anda bisa mengalihkan pikiran ke hal-hal lain, seperti olahraga, pekerjaan, atau hobi. Ini akan memastikan bahwa Anda menjalani hidup yang sehat dan bahagia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.