"Di dunia ini tidak ada materi ajaib yang dapat menguraikan plastik dalam waktu singkat. Tidak ada," kata Ramani Narayan, insinyur kimia dari Michigan State University dan pakar biodegradable yang tidak terlibat dalam studi Thompson.
PBB dan Uni Eropa juga menentang biodegradable.
Pada 2016 PBB menyatakan, plastik yang dapat terbiodegradasi bukanlah jawaban untuk polusi plastik di laut.
Sementara itu, tahun lalu Uni Eropa mengeluarkan rekomendasi pelarangan oxi-biodegradable yang mengandung zat aditif untuk mempercepat pemecahan molekul polimer.
Ada kekhawatiran zat aditif itu akan menghancurkan plastik dengan cepat dan mengubahnya jadi mikroplastik yang dapat membahayakan lautan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.