Yance menjelaskan bahwa tidak semua gejala batuk, pilek, panas dan pusing disebabkan oleh virus influenza. Sebaliknya, influenza juga tidak hanya menyebabkan gejala ringan saja, komplikasinya dimulai dari sinusitis sampai pneumonia.
Oleh karena itu, pemberian vaksin influenza tidak boleh diremehkan. Vaksin ini disarankan terutama bagi remaja yang memiliki riwayat asma dan diabetes melitus. Pasalnya, pasien dengan riwaya tersebut rentan menderita komplikasi dari penyakit influenza.
“Pemberiannya disarankan pada saat kondisi yang benar-benar fit (bugar),“ kata Yance.
Vaksin influenza berkisar antara Rp 200.000-300.000.
4. MMR
Daripada MMR, masyarakat Indonesia mungkin lebih mengenal vaksin MR yang melindungi dari campak (measles) dan campak jerman (rubella).
Yance menjelaskan bahwa vaksin MR merupakan bagian dari vaksin MMR. Vaksin ini dipisah karena gondongan (mumps), penyakit satu lagi yang dilindungi oleh MMR, telah menurun angka kesakitannya. Oleh karena itu, orang yang sudah menjalani vaksin MR tidak perlu menjalani MMR.
Namun bagi mereka yang belum menjalani kedua vaksin tersebut sama sekali, vaksin MMR dapat diberikan pada usia remaja atau dewasa dengan dosis dua kali suntik dan selang waktu satu bulan.
Kisaran harga vaksin ini adalah Rp 300.000-400.000.
Baca juga: Tak Usah Didebat Lagi, Vaksin MMR Tidak Ada Hubungannya dengan Autisme
5. Varicella
Vaksin varicella diberikan untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus varicella zoster.
Pada bayi, vaksin ini diberikan dalam dua kali penyuntikan. Pertama pada usia 12-15 bulan, dan kedua pada usia 4-6 tahun.
Namun, vaksin ini juga bisa diberikan bagi remaja yang berusia di atas 13 tahun, belum pernah menderita cacar dan belum pernah mendapat vaksin Varicella sebelumnya. Vaksin ini diberikan dalam dua kali penyuntikan dengan selang waktu 28 hari.
Kisaran harganya Rp 500.000-650.000.
Terkait efek samping dari vaksinasi, Yance berkata bahwa rata-rata sama. “Jarang sekali terjadi komplikasi berat pasca-vaksin,” ujarnya.
Efek samping ringan yang biasanya terjadi adalah demam ringan, nyeri pada bekas suntikan, nyeri pada bahu sehingga sulit digerakkan, sakit kepala, mual, dan nafsu makan menurun. Akan tetapi menurut Yance, efek samping tersebut akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari setelah menjalani vaksinasi.
“Jika efek samping memberat, sebaiknya konsultasi ke dokter saja,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.