KOMPAS.com - Setiap tanggal 22 April, dunia merayakan Hari Bumi. Ini adalah acara tahunan yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap Bumi, terutama meningkatkan kesadaran publik akan lingkungan.
Hari Bumi pertama kali dicanangkan oleh pengajar lingkungan Amerika Serikat Gaylord Nelson pada 1970.
Seiring berjalannya waktu, Hari Bumi mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk pembentukan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) dan berkontribusi pada pengesahan UU Udara Bersih, UU Peningkatan Kualitas Air, UU Spesies Terancam Punah dan beberapa undang-undang lingkungan lainnya.
Baca juga: Sejarah Lubang Hitam, dari Gagasan hingga Wujudnya Kelihatan
Sejarah Hari Bumi
Melansir Live Science (18/4/2017), Nelson tergerak pada lingkungan setelah melihat daerah sekitarnya rusak karena tumpahan minyak besar-besaran pada 1969 di Santa Barbara, California. Dia kemudian berinisiatif untuk menjadi pengajar dan mendidik masyarakat sekitar tentang lingkungan.
Nelson merekrut Denis Hayes lulusan baru Stanford University yang aktif di dunia politik sebagai koordinator nasional dan membujuk Pete McCloskey dari California menjadi wakil ketua.
Dengan staf awal 85 orang, mereka berhasil mengerahkan sekitar 20 juta orang di seluruh AS pada 20 April 1970 untuk mengadakan protes, serta berdiskusi di tempat umum untuk membahas soal lingkungan dan cara mempertahankan planet.
"Kelompok-kelompok yang berjuang melawan tumpahan minyak, pencemaran pabrik, pembuangan limbah mentah, pembuangan racun, pestisida, pembuatan jalan raya, hilangnya hutan, dan kepunahan satwa liar menyadari akan ancaman yang mengincar Bumi," menurut catatan history of Earth Day oleh Earth Day Network (EDN).
Dalam peringatan Hari Bumi ke-10, Nelson menulis artikel untuk EPA Journal bahwa manusia khususnya warga AS lebih memahami dan mulai prihatin atas kerusakan lingkungan dan sumber daya alam.
Pada 1995, Presiden Bill Clinton memberi Nelson Medali Kebebasan Presiden sebagai pendiri Hari Bumi. Ini adalah kehormatan tertinggi yang diberikan bagi warga sipil AS.
Hari Bumi saat ini
Pada 1990, Hari Bumi dijadikan acara global dengan lebih dari 200 juta orang dari 141 negara terlibat di dalamnya.
Kemudian pada 2000, Hari Bumi diikuti oleh 5.000 kelompok lingkungan dari 184 negara. Hayes mengorganisir kampanye yang berfokus pada pemanasan global dan energi bersih.
"Para pemimpin dunia di Kyoto, Jepang, pada akhir 1997, mengakui fakta ilmiah bahwa penyebab utama pemanasan global adalah emisi karbon dari konsumsi bahan bakar fosil, dan bahwa sesuatu harus dilakukan untuk mengatasi peningkatan emisi itu," kata Hayes kepada National Geographic.
Kemudian saat peringatan Hari Bumi ke-40, ada 225.000 orang berkumpul di National Mall untuk mengikuti rapat umum yang membahas iklim.
EDN meluncurkan kampanye menanam 1 miliar pohon yang tercapai pada 2012.
Hari ini, lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia telah berpartisipasi dalam kegiatan Hari Bumi Internasional.
Dampak adanya Hari Bumi
Hari Bumi penting untuk mengingatkan manusia akan ancaman nyata yang sedang dihadapi planet ini dan memikirkan bagaimana untuk melindunginya.
Berpikir tentang sejarah aktivisme lingkungan dan cara individu bekerja sama untuk mengubah kebijakan akan membuat kita lebih optimis dan mampu mewujudkan perubahan positif di masa depan," ujar Susan Clayton, profesor studi psikologi dan lingkungan dari The College of Wooster, Ohio.
Baca juga: Dibahas saat Debat Capres, Ini Sejarah Revolusi Industri 1.0 ke 4.0
Bagaimana merayakan Hari Bumi?
Nathaniel Weston, profesor ilmu lingkungan dari Universitas Villanova berkata ada dua cara sederhana yang bisa kita lakukan.
Pertama, mengajak orang lain untuk lebih memahami masalah lingkungan. Hal ini akan membuat lebih banyak orang sadar dan diharapkan mau ikut melakukan tindakan nyata untuk melindungi lingkungan.
Kedua, berkomitmen pada diri sendiri untuk "melayani" Bumi. Hal ini bisa dilakukan dengan tindakan sederhana seperti menanam pohon, membersihkan sungai, mematikan peralatan elektronik saat tidak butuh, menggunakan produk perawatan dari bahan alami, mematikan lampu saat siang hari untuk menghemat energi, dan mulai kurangi sampah plastik.
Hal yang perlu kita ingat, "melayani" Bumi tidak hanya dilakukan hari ini saja. Kita bisa menjadikan aktivitas ini sebagai rutinitas sehari-hari demi kehidupan masa depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.