Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katanya Gelap, tapi Kenapa Pinggiran Lubang Hitam Berwarna Oranye?

Kompas.com - 11/04/2019, 19:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Rabu malam (10/4/2019) para astronom Internasional resmi merilis foto lubang hitam alias black hole.

Pada gambar tersebut, nampak lubang hitam alias black hole menyerupai cincin dengan pinggiran berwarna oranye seperti api.

Gambar itu merupakan hasil kerja keras dua tahun dari delapan teleskop yang tersebar di berbagai penjuru dunia dalam mengumpulkan data dan terhubung dengan Event Horizon Telescope (EHT) dan Kaite Bouman sebagai pemimpin algoritma yang menerjemahkan data menjadi gambar.

Gambar yang kita lihat adalah potret lubang hitam yang ada di galaksi M87, jauhnya sekitar 500 triliun kilometer dari Bumi.

Baca juga: Foto Pertama Lubang Hitam Terungkap, Ini yang Perlu Digarisbawahi

Katanya lubang hitam itu gelap tanpa cahaya, lalu kenapa ada semburan oranye di bagian pinggir cincin?

Menurut laporan di jurnal National Science Foundation (NSF), lubang hitam adalah benda padat dengan bobot sekitar 6,5 miliar kali matahari.

Karena ukuran raksasa itu, lubang hitam dapat melengkungkan ruang-waktu dengan memanaskan debu dan gas di sekitarnya hingga suhu ekstrem.

Teori yang beredar menyebut lubang hitam tak bisa dilihat karena tidak ada satu pun cahaya yang bisa lolos darinya.

Namun Albert Einstein memiliki teori tentang relativitas umum yang menyatakan bahwa dalam keadaan tertentu garis besar di sekitar lubang hitam dan horizon peristiwa cahaya dapat terlihat.

"Jika terbenam di daerah terang, lubang hitam seperti cakram gas bercahaya. Kami berharap lubang hingga akan menciptakan daerah gelap mirip dengan bayangan," ungkap Ketua Dewan Sains EHT Heino Falcke yang seorang profesor astronomi radio dan fisika astropartikel dari Universitas Radbound Belanda dilansir Live Science, Rabu (10/9/2019).

"Lubang hitam di galaksi M87 bukanlah yang paling dekat dengan Bumi. Namun karena ukurannya yang sangat masif, membuatnya dipilih sebagai target observasi untuk proyek EHT," sambung Derek Fox yang tidak terlibat dalam pengamatan.

Pada gambar yang beredar, lingkaran hitam bisa disebut sebagai bayangan lubang hitam dan dikelilingi oleh sesuatu yang bercahaya.

Namun, warna oranye mirip api itu bukan warna sebenarnya dari gas atau materi, sebaliknya warna itu sengaja dipilih oleh tim ilmuwan EHT untuk menggambarkan keceranhan emisi.

Baca juga: Tanpa Perempuan Jenius Ini, Foto Lubang Hitam Mungkin Tak Pernah Ada

"Oranye dan kuning adalah emisi yang paling intens, merah kurang intens, dan kemudian hitam hanya memiliki sedikit atau tidak sama sekali emisi," jelas Fox.

Menurut Fox, dalam rentang optik, cincin di sekitar lubang hitam kemungkinan akan tampak putih, mungkin diwarnai dengan biru atau merah.

"Saya berharap itu menjadi lebih dari cahaya keputihan yang lebih terang di sepanjang bulan sabit, redup di titik-titik lain, dan kemudian hitam di mana lubang hitam melemparkan bayangannya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau