Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2019, 18:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Seekor paus sperma yang sedang hamil ditemukan mengambang mati di sebuah pulau Italia. Tragisnya, di dalam perut paus ada sampah plastik yang beratnya mencapai 22 kilogram.

Menurut laporan Telegraph, paus malang itu ditemukan akhir pekan lalu di Sardinia.

Saat perut paus dibedah, tim ilmuwan menemukan 22 kilogram sampah plastik yang terdiri dari piring plastik, kantong plastik, terpal, dan masih banyak lagi.

Plastik yang ada di dalam perut paus itu membuat janin paus tidak dapat berkembang sempurna hingga ia mati karena kurang gizi.

Baca juga: Dari Kresek hingga Karung Beras, Paus di Filipina Telan 40 Kg Plastik

"Paus itu sedang hamil dan bisa dipastikan janinnya sudah mati sebelum paus terdampar," ujar Luca Bittau, presiden SEAME nirlaba kepada CNN.

Matinya paus sperma di Italia bersama sampah plastik di perutnya mengikuti jejak kematian paus di Filipina yang membawa 40 kilogram sampah di perutnya bulan lalu.

Bagi para ahli biologi, situasi seperti ini sangat mengkhawatirkan dan menyedihkan.

Melansir USA Today, Senin (1/4/2019), petugas pemadam kebakaran membantu memindahkan bangkai pau ke truk untuk dilakukan nekropsi selama akhir pekan dan tes toksikologi untuk mengetahui penyebab kematian.

Lembaga nirlaba SEAME pun sengaja membagikan foto-foto bangkai paus ke Facebook untuk menyadarkan masyarakat luas akan bahaya plastik yang mencemari lautan.

Menurut laporan World Wildlife Fund (WWF) tahun lalu, plastik telah mencemari 95 persen limbah di laut dan pantai Mediterania. Plastik kemudian berubah menjadi perangkap plastik yang berbahaya.

"Apakah masih ada yang mengatakan ini bukan masalah penting," kata Sergio Costa, menteri lingkungan hidup Italia dalam keterangan tentang kematian paus itu.

Atas kejadian ini, Costa membuat larangan penggunaan plastik sekali pakai yang kemudian didukung anggota parlemen Uni Eropa.

"Perang dengan plastik sekali pakai telah dimulai dan kita tidak akan berhenti di sini," tegasnya.

Baca juga: Ini Salah Manusia, Makhluk Laut Terdalam Bumi Pun Memakan Plastik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengapa Lidah Jerapah Berwarna Biru?

Mengapa Lidah Jerapah Berwarna Biru?

Oh Begitu
Fakta-fakta Stasiun Luar Angkasa Internasional, 'Rumah' Para Astronaut

Fakta-fakta Stasiun Luar Angkasa Internasional, "Rumah" Para Astronaut

Oh Begitu
10 Makanan Tinggi Vitamin A yang Baik untuk Mata

10 Makanan Tinggi Vitamin A yang Baik untuk Mata

Oh Begitu
Mengapa Buah dan Sayur Berwarna Ungu Sangat Sehat?

Mengapa Buah dan Sayur Berwarna Ungu Sangat Sehat?

Oh Begitu
Berapa Lama Bintang Hidup?

Berapa Lama Bintang Hidup?

Oh Begitu
Manfaat Bit untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan

Manfaat Bit untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan

Kita
Virus Baru Ditemukan di Tempat Terdalam di Dunia

Virus Baru Ditemukan di Tempat Terdalam di Dunia

Oh Begitu
Bagaimana Cara Membuat Margarin Bebas Lemak Trans?

Bagaimana Cara Membuat Margarin Bebas Lemak Trans?

Oh Begitu
Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Oh Begitu
Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Kita
Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Oh Begitu
7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

Oh Begitu
Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Oh Begitu
Apa Penyebab Sakit Leher di Pagi Hari?

Apa Penyebab Sakit Leher di Pagi Hari?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com