KOMPAS.com - Pengamatan dari dua pesawat ruang angkasa telah mengkonfirmasi keberadaan metana di Mars. Bukti ini sekaligus menyoroti kemungkinan planet merah dapat ditinggali manusia.
Dalam laporan yang terbit di Nature Geoscience, para ahli percaya bahwa lapisan es di timur kawah Gale, yang diyakini sebagai danau kering, adalah sumber metana di Mars.
"Ini sangat menarik dan tidak terduga," ujar Marco Giuranna dari National Astrophysics Institute Roma dilansir AFP Senin (1/4/2019).
"Dua jalur investigasi yang sepenuhnya independen menunjuk ke area sama dari sumber yang paling mungkin atas keberadaan metana," imbuh dia.
Baca juga: Studi: Ada Sistem Aliran Air Aktif di Planet Mars
Pada Juni 2013, penyelidikan Mars Express yang dioperasikan Badan Antariksa Eropa (ESA) mengukur 15,5 bagian per miliar di atmosfer atas Kawah Gale.
Kehadiran metana di daerah itu kemudian dikonfirmasi oleh penjelajah Curiosity NASA dalam waktu 24 jam.
Untuk menguji apakah temuan ini sah, para ahli membagi wilayah sekitar kawah menjadi 250 x 250 kilometer persegi dan menjalankan sejuta skenario emisi model komputer untuk setiap bagian.
Sementara itu, tim lain mempelajari gambar permukaan Mars untuk membandingkannya dengan fitur serupa di Bumi tempat metana dilepaskan.
Hasilnya, mereka meyakini itu adalah metana beku di bawah formasi batuan.
Metana adalah gas yang terbentuk secara alami dan merupakan produk sampingan dari proses organik seperti kotoran hewan atau kentut manusia.
Meski metana berperan sebagai indikasi utama atas kehidupan di Bumi, namun hal yang sama mungkin tidak berlaku di Mars.
"Metana penting karena bisa menjadi indikator kehidupan mikroba. Tetapi kehidupan juga bisa tidak ada, karena metana dapat diproduksi oleh proses antibiotik," jelas Giuranna.
"Meskipun bukan biosignature langsung kehidupan, metana dapat menambah kelayakan pengaturan Mars, karena beberapa jenis mikroba dapat menggunakan metana sebagai sumber karbon dan energi."
Baca juga: Laba-laba Berbulu Tertangkap Kamera ESA Berjalan di Mars
Baru tahun lalu, para peneliti dari National Institute of Astrophysics di Roma melaporkan menemukan reservoir besar air yang menyerupai danau subglacial di Bumi di bawah kutub selatan di Mars.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.