KOMPAS.com - Pimpinan Badan Antariksa AS (NASA) baru-baru ini memberi sinyal bahwa manusia pertama yang meningjakkan kaki di Mars kemungkinan besar adalah perempuan.
Hal ini diungkapkan oleh Jim Bridenstine ketika menjadi tamu dalam acara radio sains dan teknologi "Science Friday". Dia sempat bergurau bahwa perempuan akan membawa warisan Neil Armstrong ketika manusia pertama kali pergi ke planet merah.
Terlepas siapa yang akan pertama kali mengginjakkan kaki di tetangga Bumi itu, Bridenstine mengatakan bahwa NASA benar-benar melibatkan perempuan dalam perjalanan NASA berikutnya ke Bulan.
"NASA berkomitmen untuk memastikan kami memiliki orang-orang dengan bakat yang luas dan beragam serta kami menantikan perempuan pertama di Bulan," ungkapnya dikutip dari The Independent, Rabu (13/03/2019).
Baca juga: Elon Musk Sebut Kemungkinan Penduduk Pertama Mars adalah AI
Dia juga mengungkapkan, tujuan jangka pendek NASA adalah untuk membawa astronot kembali ke bulan. Tak hanya itu, NASA sedang berencana membangun pangkalan permanen di satelit bumi tersebut untuk pertama kali dalam sejarah manusia.
"Kami akan pergi ke Bulan dengan teknologi dan sistem baru yang inovatif untuk menjelajahi lebih banyak lokasi di permukaan dibanding yang pernah dibayangkan. Kali ini, ketika kami pergi ke Bulan, kami akan tinggal," ujarnya.
Dalam upaya membaya manusia menjelajahi Bulan dan Mars, NASA telah menunjukkan kerja sama dengan beberapa perusahaan swasta.
Pihak NASA menegaskan, beberapa tantangan paling mendesak untuk dipecahkan sebelum pergi ke Mars adalah memahami bagaimana manusia beradaptasi hidup di luar angkasa dan masalah sampah yang mungkin terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.