Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesies Ular Baru Ditemukan, Dapat Menusuk Musuh Tanpa Membuka Mulut

Kompas.com - 13/03/2019, 17:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Tim peneliti Internasional baru saja menemukan spesies baru di Afrika Barat yang memiliki metode unik untuk melumpuhkan musuh. Ular ini memiliki anatomi istimewa dan dapat menusuk musuh saat mulut tertutup.

Dalam laporan yang terbit di jurnal Zoosystematics, tiga spesimen ular Atractaspis branchi ditemukan di hutan hujan Guinea tenggara dan Liberia barat laut.

A. branchi masih satu keluarga dengan Atractaspidinae. Mereka kerap dijuluki dengan nama ular mola, ular aspal atau ular stiletto.

Keunikan yang dimiliki A. branchi adalah anatomi tengkorak dan taring yang dapat memutar kepala untuk menikam mangsa dari samping.

Baca juga: Seukuran Beras, Inilah Spesies Baru Laba-laba Bertato Asal Australia

Meski sebagian besar kasus menunjukkan racun A. branchi tidak cukup kuat membunuh manusia, tapi kita tetap harus hati-hati.

Menurut catatan African Snakebite Institute, bisa ular stiletto dapat menimbulkan kerusakan serius yang menyebabkan rasa sakit parah, pembengkakan, kulit melepuh dan rusaknya jaringan.

Karena sistem pengiriman racun yang unik, ular stiletto hampir tidak mungkin ditangkap dengan cara biasa (tangan di belakang kepala) tanpa digigit.

Menariknya lagi, ular ini tetap bisa menusuk musuhnya meski mulut tertutup. Hal ini karena dia memiliki taring yang sedikit menonjol keluar dari mulut.

Melansir Newsweek, Selasa (12/3/2019), saat ini diperkirakan ada lebih dari 20 spesies ular stiletto.

Saat ini diperkirakan ada lebih dari 20 spesies ular stiletto yang sebagian besar ditemukan di Afrika sub-Sahara dan dua di antaranya endemik di Timur Tengah. Mereka bisa tinggal di berbagai tempat, mulai dari semi gurun pasir hingga hutan hujan.

Untuk spesies baru, mereka ditemukan di wilayah hutan hujan atau tepi hutan hujan dan endemik di kawasan hutan Upper Guinea, sebuah kawasan dengan kekayaan hayati yang sedang bertarung dengan banyaknya ancaman buatan manusia.

Tim peneliti menemukan spesimen itu saat melakukan ekspedisi di wilayah tersebut.

Spesimen pertama ditemukan pada malam hari di tepi sungai kecil berbatu di hutan hujan dataran rendah Liberia.

Saat tim mencoba menangkapnya, ular itu justru melompat ke jarak yang hampir sepanjang tubuhnya.

Sementara dua spesimen lain ditemukan di perkebunan pisang, singkong dan kopi di Guinea.

"Survei lebih lanjut masih diperlukan untuk memperkirakan jumlah spesies ular baru dan mengumpulkan lebih banyak informasi untuk kebutuhan ekologis dan sifat biologisnya," tulis para ahli dalam penelitian ini.

Baca juga: Sulawesi, Rumah Kumbang Yoda Star Wars dan 100 Spesies Baru Lainnya

Atractaspis branchi merupakan nama yang diberikan untuk menghormati Profesor William Roy Branch, seorang ahli reptil dari Afrika Selatan yang meninggal pada Oktober 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau