Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Manusia, Inilah 9 Ancaman Terbesar yang Dihadapi Laut dan Isinya

Kompas.com - 04/03/2019, 18:33 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek

Apa yang bisa kita lakukan?

Bijaklah dalam menggunakan bahan bakar, gunakan transportasi umum dan kurangi melakukan penerbangan jarak jauh.

Dengan menggunakan energi terbarukan, maka kita mendukung energi ramah lingkungan dan berkelanjutan.

7. Pengasaman

Karbon dioksida larut dalam laut membentuk asam karbonat. Kadar asam yang meningkat dapat mengganggu proses kawin hewan laut.

Selain itu, ikan juga kesulitan mendeteksi predator dalam air asam. Pengasaman mengubah kimia laut, selama 200 tahun terakhir lautan menjadi 30 persen lebih asam.

Apa yang bisa kita lakukan?

Kebiasaan mematikan lampu yang tidak digunakan adalah awal yang baik. Sebab, emisi karbon berada di belakang pengasaman.

8. Perburuan paus komersial

Perburuan paus banyak dilakukan di abad ke-20 dan hal ini secara signifikan menurunkan populasi paus.

Seluruh dunia melarang keras perburuan paus sejak 1986, tapi ada tiga negara yang menolaknya. Jepang, Islandia, dan Norwegia tetap melakukan perburuan paus, dan beberapa armada membunuh ratusan paus setiap tahun.

9. Polusi suara

Paus dan lumba-lumba berkomunikasi dan berburu dengan sinyal sonik. Namun hal ini menjadi terganggu oleh kebisingan industri laut hingga sonar militer.

Polusi suara membuat paus betina tidak bisa mendengar paus jantan bernyanyi, padahal ini adalah salah satu daya tarik paus untuk kawin.

Kebisingan juga membuat makhluk laut mengalami tekanan tingkat rendah yang konstan, efek panjangnya belum diketahui.

Baca juga: Peneliti Ungkap Polusi Suara Bikin Burung Alami Stres Kronis

WWD sendiri pertama kali didirikan 2013 dan peringatan pertama dilakukan pada 2015. Lewat WWD, PBB ingin merayakan dan meningkatkan kesadaran tentang flora dan fauna liar dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com