Mirisnya, prevalensi hipertensi terus meningkat. Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 34,1 persen masyarakat Indonesia yang berumur 18 tahun ke atas menderita hipertensi. Angka ini naik 7,6 persen bila dibandingkan dengan Riskesdas 2013.
Pada generasi millenial, dr Paskariatne Probo Dewi Yamin, SpJP berkata bahwa hipertensi biasanya baru ketahuan saat melakukan medical check-up dari kantor karena sifat penyakit ini yang tidak bergejala.
Baca juga: Terbukti, Konsumsi Tinggi Garam Perbesar Risiko Kematian Pengidap Hipertensi
Untuk itu, InaSH menyelenggarakan 13th Scientific Meeting of Indonesian Society of Hypertension dengan tema Global Risk Management in Hypertension. Harapannya, agar masyarakat Indonesia dan dunia semakin sadar akan bahaya hipertensi dan penyakit ini dapat ditangani sedini mungkin.
Salah satu pokok pembahasan dalam pertemuan ilmiah tahun ini adalah Konsensus Penatalaksanaan berdasarkan penelitian di seluruh dunia dengan menyesuaikan kondisi Indonesia.
Tunggul mengatakan, tujuan utama konsensus tentu saja agar diagnosis hipertensi dilakukan secara benar dan tekanan darah border-line (ambang batas) dikonfirmasi dengan mengecek tekanan darah di luar klinik atau rumah sakit.
Pengecekkan ini bisa di rumah dengan Home Blood Pressure Monitoring (HBPM) atau dengan Ambulatory Blood Pressure Monitoring yang dipakai pasien selama 24 jam dan memeriksa tekanan darah pada interval 20-30 menit.
Pasalnya, bisa terjadi perbedaan antara hasil pengukuran tekanan darah berdasarkan lokasi dan waktunya.
White-coat hypertension, misalnya, adalah kondisi di mana tekanan darah pasien secara persisten tinggi ketika diukur di rumah sakit atau klinik, tetapi normal ketika di lain waktu. Lalu, ada juga masked-morning hypertension di mana kondisi tekanan darah secara persisten normal ketika diperiksa di rumah sakit, tetapi tinggi di lain waktu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.