Sebagai contoh adalah gempa Tohuku M 9.1 pada 2011, gempa Chili M 8,8 pada 2010, dan gempa Chili M 8,1 pada 2014. Beberapa gempa dahsyat ini memiliki aktivitas gempa pembuka yang teramati dengan jelas 3 bulan sebelumya.
Baca juga: Gempa Hari Ini: Lindu Susulan di Mentawai Capai 41 Kali
Imbauan untuk masyarakat dan pentingnya mitigasi
Terkait meningkatnya aktivitas kegempaan pada Segmen Mentawai dan sekitarnya akhir-akhir ini, masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan waspada, tidak perlu takut dan panik.
"Secara alamiah, gempa Mentawai suatu saat akan terjadi tapi entah kapan kita semua tidak tahu pastinya," ujarnya.
Di dalam ketidak pastian ini, seluruh lapisan masyarakat seyogyanya harus menyiapkan diri untuk terus meningkatkan upaya mitigasi.
"Bangunan rumah harus didisain kuat untuk menahan guncangan gempa," kata Daryono.
"Masyarakat juga harus mengerti bagaimana cara selamat saat terjadi gempa dan tsunami.
Evakuasi mandiri tsunami harus menjadi pemahaman alam bawah sadar bagi seluruh masyarakat pesisir dengan cara menjadikan gempa kuat sebagai peringatan dini tsunami.
"Sehingga jika kita merasakan guncangan gempa kuat di pantai, segeralah bergegas pergi menjauhi pantai," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.