BMI antara 18,5 sampai 24,9 dianggap memiliki berat badan ideal dan sehat, BMI antara 25 sampai 29,9 dianggap kelebihan berat badan, lebih dari 30 termasuk obesitas, dan lebih dari 40 digolongkan ke obesitas parah dan tidak sehat.
Studi ini membandingkan kemungkinan penurunan fungsi ginjal pada orang dengan berbagai tingkat kelebihan berat badan dan obesitas.
Salah satu batasan dari penelitian ini adalah para peneliti hanya melihat BMI pada satu titik waktu.
Juga tidak jelas apakah obesitas secara langsung menyebabkan masalah ginjal, atau apakah faktor-faktor lain seperti ketidakaktifan atau diet yang tidak sehat mungkin memainkan peran.
"Pola makan yang buruk, makan banyak makanan olahan dan kurang olahraga pasti dapat berkontribusi pada obesitas dan kerusakan ginjal," kata Dr. Michal Melamed dari Fakultas Kedokteran Albert Einstein dan Montefiore Medical Center di New York City yang tidak terlibat dalam penelitian.
"Ini mungkin menjadi penyebab mendasar dari hubungan antara obesitas dan kerusakan ginjal, bahwa orang yang mengalami obesitas memiliki kebiasaan gaya hidup lain yang dapat berkontribusi terhadap kerusakan ginjal. Untuk itu perlu mengubah gaya hidup," tegas Melamed.
Chang sadar, studinya tidak secara langsung membahas pencegahan atau bagaimana memperlambat penyakit ginjal.
Meski begitu, studinya telah menganjurkan apa yang harus dilakukan untuk mengelola faktor risiko tekanan darah tinggi, diabetes, dan tinggi kolesterol.
"Untuk mereka yang obesitas, penurunan berat badan sebaiknya dilakukan agar dapat membalikkan kelainan metabolisme dan membantu mengurangi risiko penyakit ginjal, sebelum terlambat," pesannya.
Baca juga: Kasus Titi Wati, Mungkinkah Jadi Obesitas karena Gorengan dan Air Es?
Catatan WHO tentang obesitas
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,9 miliar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Sekitar 4 dari 10 orang mengalami kelebihan berat badan dan 1 dari 10 orang mengalami obesitas.
Masalah ini tidak hanya buruk untuk ginjal Anda, tapi juga sangat berisiko pada kesehatan jantung, diabetes, gangguan sendi, dan kanker tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.