Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluk Beluk Penyakit Senyap Gagal Ginjal, Pemicu dan Terapinya

Kompas.com - 14/01/2019, 09:51 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com — Penyakit gagal ginjal mungkin sudah akrab di telinga kita. Ini merupakan suatu kondisi ketika ginjal gagal menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Melansir Hello Sehat, ginjal terletak di kedua sisi tulang belakang, tepat di atas pinggang, dan tugas utamanya menyaring darah.

Ginjal yang sehat akan memisahkan limbah beracun, mengatur keseimbangan cairan, elektrolit, keseimbangan asam basa dalam tubuh.

Selain itu, ginjal juga berfungsi memproduksi hormon  yang membantu dalam mengendalikan tekanan darah, membuat sel darah merah, dan menjaga tulang tetap kuat.

Baca juga: Bagaimana Jengkol Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal?

Ahli penyakit dalam ginjal-hipertensi FK UI, dr Tunggul Situmorang SpPD-KGH, menjelaskan, ada dua jenis gagal ginjal, yakni gagal ginjal akut (GGA) dan gagal ginjal kronis (GGK).

"Oleh karena itu, sering tidak disadari pasien karena tubuh menyesuaikan dengan penurunan fungsi ginjalnya," ujar Tunggul dihubungi Kompas.com via telepon, Kamis (10/1/2019).

Ia melanjutkan, GGA terjadinya mendadak (akut) hanya dalam hitungan jam sampai minggu, umumnya kurang dari tiga bulan.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan GGA, antara lain pendarahan berat, dehidrasi, syok, infeksi berat (sepsis), reaksi alergi, obat-obatan, keracunan, tumor lysis syndrome pada kanker, sumbatan di saluran kemih, dan sebagainya.

Angka kematian pada gagal ginjal akut sangat tinggi, tapi memiliki kemungkinan sembuh (reversible) pada sebagian kecil kasus yang diobati dengan baik dan cepat.

Sementara gagal ginjal kronis (GGK) umumnya berlangsung lama, tapi progresif.

Untuk gagal ginjal kronis, ahli ginjal dan hipertensi itu mengatakan bahwa penyakit ini muncul karena masakah di ginjal atau dipicu oleh penyakit lain dari luar ginjal. Misalnya diabetes, hipertensi, infeksi , penyakit autoimun, dan lainnya.

Di Indonesia, penyebab utama GGK yang harus menjalani dialisis (cuci darah) adalah hipertensi, diabetes, dan glumerulonephritis.

"Alkohol bisa menjadi penyebab dan memperberat (kondisi penyakit), tetapi tidak mungkin menjadi penyebab utamanya. Harus ada penyakit lain seperti diabetes, hipertensi, infeksi ginjal, batu ginjal, penyakit autoimun, dan gangguan lainnya," imbuhnya.

Gejala gagal ginjal kronis

Seseorang yang menderita penyakit gagal ginjal kronis umumnya menunjukkan gejala yang sama seperti penyakit kronis lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau