Para peneliti menyebut bahwa tiga telur cukup untuk menghasilkan dosis obat. Padahal, ayam bisa bertelur hingga 300 butir per tahun.
Dengan begitu, pada jumlah tertentu, kita bisa memproduksi obat dalam jumlah komersial.
Para peneliti berharap tidak berhenti sampai di sini. Mereka ingin mengembangkan obat-obatan menggunakan ayam.
Ini termasuk obat-obatan yang meningkatkan sistem kekebalan hewan ternak sebagai alternatif dari antibiotik, yang akan mengurangi risiko pengembangan galur baru bakteri super tahan antibiotik.
Menurut Herron, ada potensi untuk menggunakan sifat penyembuhan makrofag-CSF untuk merawat hewan peliharaan.
"Sebagai contoh, kita dapat menggunakannya dalam meregenerasi hati atau ginjal hewan peliharaan yang telah menderita kerusakan pada organ-organ ini. Obat-obatan yang tersedia saat ini agak terlalu mahal sehingga kami berharap bahwa kami mungkin bisa masuk ke dalam itu sedikit lebih," katanya.
Profesor Helen Sang, dari Roslin Institute, Edinburgh University, mengatakan, "Kami belum memproduksi obat-obatan untuk manusia, tetapi penelitian ini menunjukkan bahwa ayam secara komersial layak untuk menghasilkan protein yang cocok untuk studi penemuan obat dan aplikasi lain dalam bioteknologi."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.