Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lagi Impian, Inilah Kebun Dasar Laut Pertama di Dunia

Kompas.com - 24/01/2019, 18:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Tanaman sayuran kini dibudayakan di dasar laut sedalam 100 meter dalam rumah kaca berbentuk ubur-ubur raksasa. Proyek di utara Italia ini akan merevolusi produksi pangan untuk masa depan.

Bangunan di kedalaman 100 meter di bawah laut ini adalah biosfer. Rumah kaca bawah laut pertama di dunia.

Proyek ini berorientasi ke masa depan, untuk mengatasi kelangkaan sumber daya. Di instalasi bawah laut ini tumbuh tanaman yang biasanya dibudidayakan di daratan.

Koordinator proyek, Gianni Fontanesi menyelam rutin untuk memelihara berbagai tanaman.

Baca juga: Petunjuk Penting soal Tsunami Palu Ditemukan di Dasar Laut, Apa Itu?

"Kelihatannya funky dan sekaligus brilian. Sulit menggambarkannya. Saya bekerja tiap hari di sini, memantau pertumbuhannya, dan saya bangga dengan hasilnya," kata Fontanesi.

"Secara teknis sistem ini tidak hanya bisa diterapkan di laut, tapi juga di danau yang jumlahnya amat banyak di dunia, yang bisa diuntungan sistem ini," sambungnya.

Rumah kaca pertama di dekat pesisir pantai itu, dibangun para penyelam enam tahun silam. Sinar matahari mencukupi untuk fotosintesa dan tidap perlu insektisida.

Air untuk menyiram tanaman, sebagian berasal dari air garam. Di Kebun Nemo itu dilakukan eksperimen beragam tanaman sayuran dan buah-buahan.

"Ada tangki yang berisi air dan pupuk di dalam rumah kaca. Di dalamnya dilengkapi pompa air. Sistemnya sangat mudah. Pompa air menaikkan air bercampur pupuk hingga ke bagian paling atas pipa ini," tutur Fontanesi.

"Di atas pipanya kami tanami berbagai tanaman, yang tumbuh tanpa tanah. Akarnya kontak langsung dengan air, yang mengalir ke bawah mengikuti gravitasi," imbuhnya.

Proyek Rahasia Masa Depan

Area lokasi rumah kaca bawah laut ini adalah kota Noli dengan populasi 3.000 orang yang juga sebuah kawasan wisata.

Meski begitu, hanya para penyelam dan kelompok tertentu saja yang tahu, bahwa di sana ada laboratorium bawah laut yang istimewa.

Lokasi laboratorium ini sekitar 100 meter dari pesisir kawasan wisata.

Gianni Fontanesi mengecek semuanya dari pusat pengendali, tiga sampai lima kali seminggu. Dia memonitor apakah semuanya bagus, mulai dari suhu dan kelembaban di dalam biosfer.

Baca juga: Mencermati Gas Hidrat Sebagai “Harta Karun” di Dasar Laut Indonesia

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau