Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alasan Banyak Orang Meninggal karena Gigitan Ular

Kompas.com - 23/01/2019, 20:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Langkah yang paling penting dilakukan korban gigitan ular adalah mendapat obat yang tepat sesegera mungkin begitu digigit ular.

Obat antibisa biasanya digunakan untuk korban gigitan ular. Obat ini menggunakan bisa atau racun ular.

Ini berarti diperlukan berbagai obat karena ular berbisa terdiri dari banyak jenis termassuk kobra, mamba, viper.

Racun ini juga berbeda tergantung dari jenis ular, atau bahkan kelompok ular dari kawasan yang berbeda. Karena perbedaan ini, obat antibisa biasanya mahal.

Di Amerika Latin, obat antibisa diproduksi di dalam negeri dan disubsidi oleh pemerintah.

Tingkat kematian di sub-Sahara Afrika bahkan lebih tinggi dan obat anti racun ular antara Rp 1,8 sampai Rp 2,6 juta per botol kecil dan diperlukan antara tiga sampai 10 untuk menyelamatkan korban gigitan.

Pendapatan petani di Swaziland, Afrika misalnya sekitar Rp 8,5 juta setahun dan obat seharga ini tentu tak terjangkau.

Obat yang salah

Tingginya korban gigitan ular menyebabkan banyak obat murah yang kurang manjur beredar di pasaran.

Harga obat antibisa biasanya sekitar Rp 400.000 per botol.

Kondisi dianggap membantu oleh kementerian kesehatan di Afrika dan mulai banyak dijual di sebagian besar benua.

Namun sejumlah laporan menyebutkan sebagian obat seperti ini tidak efektif.

Studi kasus skala kecil dari rumah sakit di Ghana dan Republik Afrika Tengah menunjukkan korban justru meningkat dari 2% menjadi lebih dari 10% dengan penggunaan obat murah ini.

Obat anti racun ular ini sering kali menggunakan racun ular dari kawasan yang berbeda. Misalnya obat yang dibuat dengan ular di India digunakan di Afrika. Inilah yang menyebabkan ada korban gigitan yang tak tertolong.

Ironisnya banyak pabrik besar yang mengurangi pasokan obat yang sangat diperlukan sehingga menimbulkan kekurangan stok.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com