Misalnya ada kesalahan pada satelit ALE, seperti salah menembakkan peluru logam meteor, dikhawatirkan akan terjadi benturan dengan peralatan satelit lain.
"Sebelum meletakkan benda di angkasa, kita harus memikirkan dengan hati-hati tentang apa yang dibawa dan misinya," ujar Moriba Jah dari program Ilmu Perilaku Benda Luar Angkasa Universitas Arizona kepada National Geographic.
Selain itu, Jah juga menilai bahwa proyek ini akan menambah masalah polusi cahaya yang bisa mengganggu pengamatan astronomi di sana.
Baca juga: Empat Tahun Lagi, Bulan Bikinan China Bakal Mengorbit di Angkasa
Tren mengirim benda sembrono ke luar angkasa sepertinya sedang mendapat daya tarik dari sejumlah kalangan dan hal ini mengkhawatirkan.
Misalnya tahun lalu Selandia Baru secara diam-diam mengirim cermin yang berbentuk seperti bola disko mengorbit Bumi selama beberapa bulan.
Kemudian ada juga seniman yang mengirim benda mengkilap raksasa bernama Orbital Reflector ke angkasa pada Desember.
Selain itu China juga sempat mengumumkan ingin membuat bulan buatan dengan dalih agar bisa menghemat pendanaan lampu jalan. Lalu ada perusahaan Rusia yang melaporkan ingin memasang iklan di luar angkasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.