Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Lebih Baik, Diet Rendah Karbohidrat atau Rendah Lemak?

Kompas.com - 05/01/2019, 20:04 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Malahan, mereka menyarankan ada berbagai cara untuk kita menurunkan berat badan. Para peserta di kedua kelompok didorong untuk fokus pada makanan yang diproses seminimal mungkin seperti sayur dan buah-buahan atau daging yang dimasak di rumah.

"Apabila anda melakukannya dengan dasar yang benar, untuk banyak orang, ini akan menjadi perubahan yang sangat berarti," ujar Christopher Gardner dari Stanford University dan salah satu penulis studi ini.

Dengan membatasi asupan makanan yang diproses akan memungkinkan kita untuk memperbaiki sebagian besar dari pola diet dengan mengurangi jumlah kalori secara keseluruhan, sementara tetap menyisakan ruang untuk orang menjalaninya sesuai dengan preferensi masing-masing.

Sarapan dengan buah-buahan dan havermut mungkin sudah mengenyangkan untuk seseorang, namun untuk orang lain mungkin efeknya berbeda dan justru akan segera merasa lapar setelah selesai sarapan.

Gardner mencatat bahwa studi itu juga memiliki keterbatasan juga. Pola diet para peserta tidak dikontrol. Sebaliknya peserta diperintahkan untuk dapat mengonsumsi makanan rendah karbohidrat atau rendah lemah dalan pertemuan-pertemuan reguler dengan pakar diet, yang kemungkinan juga menyediakan jejaring pendukung yang tidak dimiliki sebagian besar orang yang menjalankan program diet.

Baca juga: Diet Apa yang Paling Efektif Membakar Kalori? Ilmuwan Harvard Menjawab

Apa yang dapat membuahkan hasil?

Dalam jangka pendek anda mungkin dapat menurunkan berat badan hanya dengan makan-makanan mentah, atau menjalani pola hidup vegan, atau mengurangi gluten, atau mengikuti pola diet lain yang menarik perhatian anda.

Namun apa yang akan membuahkan hasil bagi anda dalam jangka panjang adalah pertanyaan yang berbeda.

Zhaoping Li, direktur divisi nutrisi klinis di the University of California, Los Angeles mengatakan tidak ada satu perangkat pedoman tunggal yang dapat membantu semua orang mengurangi berat badan dan menjaganya tetap stabil.

Itulah alasan mengapa program diet sering berakhir dengan kegagalan—program itu tidak mempertimbangkan banyak faktor yang mendorong pola makan kita.

Untuk membantu orang mengurangi berat badan, Li mengkaji pola makan dan aktivas fisik rutin para pasiennya untuk mengidentifikasi perbaikan yang dapat diterima oleh kebanyakan orang.

"Apa yang dijalankan secara konsisten itulah yang penting," ujar Li.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com