Meski alergi makanan jarang ditransfer dari donor organ ke penerima transplantasi, tapi ada beberapa laporan kasus terkait hal ini.
Baca juga: Perempuan AS Ini Jadi Orang Termuda yang Mendapat Transplantasi Wajah
Para penulis menjelaskan beberapa kasus transplantasi yang juga menularkan alergi di antaranya trasplantasi hati, ginjal, paru-paru, sumsum tulang, transplantasi jantung dan ginjal.
Studi menunjukkan, misalnya, bahwa anak-anak dan orang yang menerima transplantasi hati mungkin lebih mungkin mengembangkan alergi makanan dari donor organ yang memilikinya.
Penelitian lain menunjukkan bahwa alergi makanan yang didapat dari transplantasi terjadi lebih sering ketika penerima organ diresepkan tacrolimus. Tacrolimus adalah obat imunosupresif yang digunakan untuk mengurangi risiko penolakan organ setelah transplantasi.
Perempuan dalam kasus ini menggunakan tacrolimus.
Tes kulit kemudian mengkonfirmasi bahwa wanita itu alergi terhadap kacang. Tes itu juga menunjukkan kini dia alergi almond, kacang mete, kelapa dan hazelnut.
Dokter menyarankan dia untuk menghindari kacang-kacangan. Dia diberi EpiPen jika terjadi reaksi alergi parah terhadap makanan ini.
"Tidak jelas apakah alergi makanan yang didapat dari transplantasi tetap menjadi masalah seumur hidup bagi pasien," kata Odish.
"Karena mungkin alergi berkurang pada beberapa orang," imbuhnya.
Odish menambahkan, dokter alergi kemungkinan akan terus menguji wanita itu untuk alergi kacang-kacangan untuk melihat apakah toleransi wanita tersebut terhadap makanan ini berubah dari waktu ke waktu.
Baca juga: Metode Transplantasi Kepala Dikembangkan, Mungkinkah Segera Dilakukan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.