Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Buoy, dari Navigasi Jadi Deteksi Tsunami

Kompas.com - 27/12/2018, 21:52 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Meski memiliki lonceng, jangan bayangkan gelombang kecil bisa membunyikannya. Lonceng ini memiliki berat 136 kg, sehingga hanya gelombang besar yang bisa membuatnya berbunyi.

Lama kelamaan, sinyal suara lonceng ini dianggap kurang efektif. Selanjutnya, sinyal suara buoy diganti dengan peluit pada 1876 oleh John Courtenay.

Seiring perkembangan teknologi, buoy kemudian menggunakan bel ganda yang disebut gong buoy pada 1921. Jenis buoy disebut gong karena bunyinya yang berdentang.

Pada 1920-an, Lembaga Mercusuar bereksperimen membuat buoy tenaga baterai. Dengan kata lain, sinyal suara yang keluar bertenaga baterai elektronik.

Sayangnya, teknologi ini dianggap gagal karena baterai riskan terhadap air laut.

Tahun 1950-an, baterai perlahan-lahan diganti dengan asetilena. Selanjutnya pada 1960-an, juga diganti dengan baterai primer yang bisa bertahan hingga 3 tahun.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, baterai primer mulai digantikan dengan panel surya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau