Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Tahun Jadi Misteri, Belut Macan Tutul Berhasil Dideskripsikan

Kompas.com - 11/12/2018, 19:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Tahun ini para ahli berhasil menjelaskan spesies salamander yang berasal dari perairan Florida. Salamander ini disebut belut macan tutul karena memiliki kulit bertotol mirip macan tutul.

Sebenarnya spesies ini tidak benar-benar baru karena sudah diketahui sejak 1970-an. Hanya saja, selama hampir lima dekade dekade berlalu tidak ada ahli biologi yang berhasil mendeskripsikannya secara resmi.

Makhluk mirip belut berukuran besar itu memiliki kulit bertotol dan organ aneh yang menyembul keluar dari atas kepalanya.

"Pada dasarnya ini hewan mitos" kata David Steen, rekan penulis makalah yang pertama kali mendeskripsikan tentang makhluk itu di PLOS ONE.

Baca juga: Ratusan Spesies Baru Ditemukan Tahun Ini, Ini 4 yang Paling Unik

Mitos yang dimaksud Steen bukanlah makhluk jadi-jadian atau sebangsanya.

Ini lebih seperti panda merah yang bukan panda sebenarnya, atau rubah terbang yang sebenarnya bukan rubah.

Belut macan tutul memiliki nama ilmiah Siren reticula dan merupakan anggota keluarga Siren, salamander air yang memiliki kaki depan sangat kecil dan mirip seperti belut.

Uniknya, hewan yang banyak ditemukan di Amerika Serikat bagian tenggara dan Meksiko tidak mirip sepupu salamender mereka. Sebab itu, para ahli biologi menyarankan spesien ini layak diberi klasifikasi subordo khusus.

Perjalanan panjang memahami Siren reticula

Belut macan tutul pertama kali terlihat pada 1970-an yang dibuktikan dengan penjelasan sekilas dalam laporan tahun 1975.

Namun, spesies ini pertama kali diketahui oleh rekan Steen, Sean Graham, pada 2001.

"Suatu malam pada 1990-an, badai tropis bergulung di sepanjang FLorida dan menurunkan hujan. Saat teman saya John Jensen mengemudi di tengah hujan, ia melihat makhluk aneh mirip belut dengan kaki seperti daun sedang merayap di seberang jalan. Saat ia melihatnya, ia sadar telah menemukan sesuatu yang baru untuk sain, dan penduduk setempat menjuluki hewan ini sebagai belut macan tutul," tulis Graham dalam blognya.

"Makhluk ini memiliki warna hijau kekuningan yang cerang dan memiliki totol berwarna hijau keunguan yang gelap," imbuh Graham dalam tulisannya.

Pada kenyataannya, belut macan tutul sebenarnya berwarna hijau keabu-abuan dengan toto; berwarna abu kebiruan yang lebih gelap. S. reticula diyakini panjangnya bisa mencapai lebih dari setengah meter.


Graham dan Steen kemudian memutuskan untuk meneliti makhluk ini dan membuktikan bahwa mereka memang spesies baru.

Pada 2008, Steen menangkap belut macan tutul pertama.

Namun pada 2009, mereka sadar bahwa ada ahli biologi lanin yang sedang menelitinya. Ini artinya mereka bukanlah penemu spesies itu dan memutuskan mengakhiri penelitian.

Baca juga: Spesies Baru Dinosaurus Prasejarah Ditemukan, Ukurannya Sebesar Anjing

Hingga pada 2017 belum ada satupun makalah yang membahas tentang S. reticula. Sebab itu, Graham, Steen, dan rekannya yang lain memutuskan untuk kembali meneliti spesies ini hingga mereka benar-benar bisa mendeskripsikannya secara detail dan menerbitkan laporannya Desember tahun ini.

Jadi, untuk secara resmi mengenal Siren reticula si belut macan tutu, dunia butuh waktu hampir 50 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau