Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Spesies Baru Ditemukan Tahun Ini, Ini 4 yang Paling Unik

Kompas.com - 11/12/2018, 13:38 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Para ahli dari California Academy of Science dan Internasional telah menemukan 229 spesies flora dan fauna baru pada tahun ini.

Mulai dari katak, ular, kuda laut, dua tardigrada atau beruang air, tiga hiu, empat belut, tujuh labah-laba, 19 ikan (termasuk yang berwarna neon), 28 semut 34 siput laut, hingga 120 tawon. Sementara itu, dari dunia flora ada tujuh tanaman berbunga, satu lumut hati, dan satu lumut yang baru.

Berikut adalah beberapa di antaranya yang paling unik:

Baca juga: Mirip Gulali, Spesies Ikan Baru Ini Tinggal di Dasar Samudra Atlantik

1. Tawon ubah laba-laba jadi zombie

Larva tawon melekat pada tubuh laba-laba. Sebelumnya tawon zatypota yang baru saja ditemukan di Ekuador akan menyengat racunnya ke laba-laba dan menjadikannya zombie. Larva tawon melekat pada tubuh laba-laba. Sebelumnya tawon zatypota yang baru saja ditemukan di Ekuador akan menyengat racunnya ke laba-laba dan menjadikannya zombie.

120 tawon yang ditemukan semuanya anggota genus Pison dan berasal dari Australia atau Papua Niugini. Salah satu kelompok tawon disebut memiliki siklus hidup yang suram.

Mereka adalah tawon Zatypota yang hidup di ekuador. Tawon yang hidup secara berkoloni ini akan menyuntikkan racun ke laba-laba dan melumpuhkannya. Saat laba-laba sudah menjadi zombie, tawon akan menyeret laba-laa itu ke sarangnya dan menjadikannya tempat bertelur.

Laba-laba tetap hidup namun tidak bisa bergerak. Begitu telur menetas, larva yang baru lahir akan menempel di tubuh laba-laba. Untuk bertahan hidup, ia akan mengisap cairan mirip darah yang biasa ditemukan di hewan invertebrata, dari dalam tubuh laba-laba yang ditempelinya.

2. Kuda laut sebesar beras

Sementara kuda laut yang baru ditemukan disebut juga kuda laut babi Jepang dan ukurannya hanya sebesar beras.

babi Jepang atau Hippocampus japapigu, spesies baru kuda laut yang ditemukan di perairan Jepang babi Jepang atau Hippocampus japapigu, spesies baru kuda laut yang ditemukan di perairan Jepang

Kuda laut ini memiliki warna aneh yang sangat mirip dengan terumbu karang tertutup alga.

Sama seperti beberapa kuda laut babi lainnya, spesies baru ini juga memiliki tonjolan seperti sayap di leher. Bedanya, mereka hanya memiliki sepasang tonjolan dan belum jelas diketahui fungsinya.

3. Ular karang hitam putih

Para ahli juga menemukan ular karang baru di sebuah pulau Filipina. Ular ini memiliki corak hitam putih dan kemungkinan berkaitan dengan spesies serupa dari wilayah tersebut.

Namun, kalau spesies ular lain memiliki ekon berwarna biru, reptil yang baru ditemukan ini ekornya berwarna oranye terang.

"Asal-usul evolusi spesies ular berekor oranye ini masih jadi misteri," kata Alan Leviton dalam sebuah pernyataan.

Ilustrasi ular karang baru dengan ekor berwarna oranya. Asal usul ular ini masih jadi misteri. Ilustrasi ular karang baru dengan ekor berwarna oranya. Asal usul ular ini masih jadi misteri.

"Spesies ini mungkin sebenarnya tersebar luass berkebalikan dengan yang kita duga.  Mungkin (ular) ini kerabat dekat dari spesies yang belum kita temukan, atau mungkin satu-satunya anggota yang masih hidup dari garis keturunan yang hilang atau, mungkin warna ekor oranye merupakan jenis baru dari (ular berekor) biru."

4. Tanaman kecil di lembah curam Andes

Di antara semua tanaman baru yang ditemukan, Miconia rheophytica adalah yang menarik.

Tanaman ini hidup di celah lembah curam di Andes Kolombia, dekat sungai yang arusnya deras.

Miconia rheophytica, spesies tanaman baru yang hidup di lembah curam Andes dan dikhawatirkan punah. Miconia rheophytica, spesies tanaman baru yang hidup di lembah curam Andes dan dikhawatirkan punah.

M. rheophytica disebut sudah terancam punah karena bendungan hidroelektrik yang sedang dicanangkan akan membanjiri habitatnya.

Baca juga: Tiga Ikan Spesies Baru Ditemukan di Bagian Terdalam Samudra Pasifik

"Para ahli biodiversitas memperkirakan jumlah spesies Bumi yang telah ditemukan kurang dari 10 persen," kata Dr Shannon Bennett.

"Para ahli tanpa henti keluar masuk hutan yang dekat dengan pemukiman hingga ke lokasi terpencil, misalnya lokasi 500 meter di bawah permukaan laut," imbuhnya.

"Setiap penemuan spesies memegang kunci penting dalam inovasi sains, teknologi, dan kehidupan masyarakat. Ini penting untuk memahami keragaman kehidupan yang membentuk ekosistem yang berkembang. Penemuan baru juga menyoroti peran kita dalam merawat Bumi," tutup Bennett.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau