KOMPAS.com - DNA yang dipulihkan dari sebuah kuburan abad ke-6 mengungkapkan rahasia masyarakat kuno misterius. DNA tersebut menjadi bukti genetik yang mengungkap struktur kelompok barbar yang memerintah Italia utara setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi.
Seperti yang telah diketahui, Eropa mengalami pergolakan besar dari abad ke-3 hingga abad ke-10. Saat itu, Kekaisaran Romawi barat mulai runtuh dan kelompok barbar mulai menguasai wilayah tersebut.
Meski beberapa nama kelompok barbar ini dikenal, tapi tidak ada bukti tertulis yang menegaskan silsilah mereka. Ini membuat pengetahuan tentang kelompok barbar cukup terbatas.
Salah satu kelompok yang paling dikenal adalah Longobards atau disebut Lombardia. Kelompok itu menguasai sebagian besar wilayah Italia dan Hongaria selama 200 tahun.
Pemakaman kuno diseluruh Eropa tengah sebenarnya telah mengkonfirmasi laporan historis tentang kelompok tersebut.
Namun, sebuah makalah terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications menemukan rahasia lain dari kelompok ini. Para peneliti yang terdiri dari ahli genetika dan arkeolog tersebut mencoba menyelidiki kode genetik dari suku tersebut.
Untuk itu, mereka memeriksa dua kuburan yang berlokasi di Hongaria dan Italia utara. Keduanya, berisi beberapa lusin mayat yang dikubur dengan pengaturan yang rumit.
Beberapa orang dikubur dengan berbagai artefak barang mewah. Sedangkan sisanya dikubur tanpa barang apapun.
Hasil analisis menunjukkan DNA orang yang dikubur dengan barang mewah memiliki nenek moyang genetik seperti penduduk Eropa utara dan tengah.
Sebaliknya, DNA orang yang dikubur tanpa artefak memiliki genom lebih mirip penduduk Eropa selatan.
Baca juga: Shimao, Kota Berusia 4.300 Tahun di China yang Makmur dan Barbar
"Ini tampaknya menunjukkan bahwa komunitas-komunitas tertentu ini terdiri dari campuran individu dengan latar belakang genetik yang berbeda, bahwa mereka menyadari perbedaan ini, dan itu mungkin mempengaruhi identitas sosial mereka," ungkap Profesor Patrick Geary, penulis senior penelitian ini dikutip dari The Independent, Rabu (12/09/2018).
Temuan ini mengkonfirmasi teori bahwa kelompok barbarian ini bermigrasi dari wilayah Eropa tengah atau utara. Sedangkan orang yang cocok dengan DNA penduduk Eropa selatan adalah penduduk setempat.
"Hasil kami saat ini konsisten dengan gagasan orang barbar bermigrasi dari utara Danube dan timur Rhine, yang akan menyarankan kami mengamati invasi yang sebelumnya dijelaskan oleh orang-orang Romawi," kata Dr Krishna Veeramah, ahli genetika yang terlibat.
Selain itu, analisis dari tim ini juga menemukan bukti adanya hubungan keluarga yang terlibat dalam cara pemakaman di kedua kuburan itu.
"Sepertinya kedua kuburan ini mengatur diri mereka sendiri di sekitar satu atau dua kelompok besar kerabat biologis yang terkait, dengan mayoritas besar orang-orang ini adalah laki-laki," kata Dr Veeramah.
Tak puas dengan penelitian ini, tim tersebut juga bermaksud untuk menggunakan keahlian mereka untuk menyelidiki banyak situs pemakaman yang lebih kuno.
"Ada ribuan kuburan abad pertengahan di luar sana bagi kita untuk dilihat. Mudah-mudahan ini hanya permulaan dari pekerjaan kami," kata Profesor Geary.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.