Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlihat dari Luar Angkasa, Kotoran Hewan Telah Menyelimuti Bumi

Kompas.com - 07/12/2018, 17:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sementara itu, satu-satunya titik amonia alami ada di Danau Natron, Tanzania. Zona amonia di kawasan ini diduga kuat disebabkan oleh banyaknya ganggang dan materi lain yang membusuk di lumpur yang mengering.

Mineral yang mengalir ke danau dari bukit di sekitarnya membuat air sangat alkalin sehingga membuat danau mengandung pH hingga 10,5 (Sebagai perbandingan, amonia memiliki pH sekitar 11).

Dengan melihat perubahan tingkat amonia di atmosfer seluruh dunia, para peneliti dapat melihat kapan pertanian atau pabrik dibuka, ditutup, dan sampai diperluas.

Misalnya titik amonia yang bermekaran di Xinjiang, China pada 2012 bertepatan dengan pembukaan pabrik pupuk di sana.

Lebih penting lagi, peta tersebut menunjukkan bahwa manusia telah sangat meremehkan jumlah amonia yang dilepaskan karena aktivitasnya ke atmosfer.

Menurut ahli, dua pertiga titik panas yang ditemukan belum pernah diidentifikasi oleh survei lingkungan sebelumnya. Sementara hotspot lainnya telah dilaporkan secara signifikan.

Namun pemetaan ini masih memiliki kekurangan dan keterbatasan yang disebabkan satelit sulit menghitung emisi amonia di daerah berangin seperti gunung dan pantai.

Baca juga: Studi: Polusi Udara Tingkatkan Risiko Demensia

"Emisi amonia di banyak negara saat ini meningkat, bahkan di Uni Eropa, yang telah berkomitmen untuk mengurangi emisi sampai enam persen pada 2020 dan 19 persen pada 2030, dengan tingkat pembanding pada 2005," kata Mark Sutton dan Clare Howard, dua peneliti di Pusat NERC untuk Ekologi & Hidrologi di Edinburgh, Skotlandia, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

"Dikombinasikan dengan model atmosfer, teknologi satelit menawarkan alat independen yang berharga untuk memeriksa apakah negara benar-benar mencapai tujuan mereka," tukas mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com