Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video: Tahap Pertama Roket Falcon 9 Gagal Mendarat dan Jatuh ke Air

Kompas.com - 06/12/2018, 17:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Peluncuran pesawat ruang angkasa kapsul dragon milik perusahaan SpaceX ke Stasiun Luar Angkasa (ISS) yang dilakukan Kamis (5/12/2018) mengalami sedikit kendala.

Tahap pertama pendorong roket Falcon 9 mendadak jatuh ke Samudra Atlantik. Beruntung, tahap keduanya yang mengangkut lebih dari dua ton kebutuhan kru ISS dan membawa sejumlah peralatan yang akan digunakan untuk penyelidikan berhasil menembus orbit.

Melalui unggahan di Twitter, Elon Musk selaku CEO SpaceX menjelaskan bahwa masalah itu disebabkan oleh pendorong pompa hidrolik di salah satu sirip penggerak yang mati sehingga membuatnya keluar jalur.

"Meski melakukan pendaratan di air, roket tampaknya tidak mengalami kerusakan dan sedang memancarkan data," twit Musk.

Baca juga: Dobrak Sejarah, SpaceX Luncurkan 64 Satelit Sekaligus

Melansir Live Science, Rabu (5/12/2018), Falcon 9 meluncukan pesawat ruang angkasa Dragon pada jam 13.16 EST atau 1.16 dini hari WIB.

Perjalanan yang diberi nama misi CRS-16 merupakan perjalanan kedua bagi Dragon dan merupakan bagian dari misi CRS-10 pada 2017. Misi ini menandai peluncuran ke-20 SpaceX tahun ini.

Perwakilan perusahaan SpaceX mengatakan, pihaknya akan menggunakan telemetri dari pendorong tahap pertama Falcon 9 untuk lebih memahami masalahnya.

"Bagian (roket) tahap pertama mendarat di air. Kabar baiknya, kami memiliki sejumlah telemetri darinya yang dapat digunakan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dan segera memperbaikinya," kata juru bicara John Insprucker dalam siaran langsung dari situs resmi SpaceX.

Sementara itu, Hans Koeningsmann, wakil presiden SpaceX menegaskan bahwa pesawat ruang angkasa bikinan perusahaannya tidak mungkin membahayakan masyarakat umum meski melakukan pendaratan darurat seperti yang baru saja terjadi.

Ia mengatakan, hal ini karena tahap pertama pada Falcon 9 dilengkapi dnegan algoritma penargetan yang menjaga mereka berada di jalurnya meski melakukan pendaratan darurat.

"Para pendorong juga mengetahui bahwa ia harus menghindari bangunan bahkan jika mereka tersesat di daerah yang tidak ditargetkan," kata Koeningsmann dilansir Space.com, Rabu (5/12/2018).

"Jadi keselamatan publik sangat kami lindungi. Dari pendaratan yang gagal ini, karena mendarat di air bukan di tanah, hal ini menunjukkan secara keseluruhan sistem dapat memulihkan diri dari malfungsi tertentu," sambungnya.

Baca juga: SpaceX Berencana Luncurkan Warga Sipil Pertama Mengelilingi Bulan

Koeningsmann menambahkan, pendaratan yang gagal dini hari tadi tidak akan memengaruhi peluncuran SpaceX di masa datang.

Meski pelepasan tahap kedua roket tidak berjalan mulus, namun tahap kedua Dragon tetap dapat memasuki orbit. Ia dijadwalkan tiba di ISS pada Sabtu pagi (8/12/2018) dan akan kembali ke Bumi pada 13 Januari 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau