Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Merah Putih Milik Telkom Indonesia Resmi Diluncurkan SpaceX

Kompas.com - 07/08/2018, 20:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber The Verge, NPR

KOMPAS.com - Satelit Merah Putih milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah meluncur ke orbit bersama SpaceX Falcon 9, dari Cape Canaveral Air Force Station, Florida, sekitar pukul 12:18 WIB. Satelit Merah Putih akan menempati slot orbit 108 derajat Bujur Timur (108 BT).

Satelit Merah Putih direncanakan akan melayani wilayah telekomunikasi di Indonesia dan Internasional.

Ia memiliki kapasitas 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang akan melayani telekomunikasi wilayah Indonesia dan Asia Tenggara.

Sementara itu, 24 transponder c-Band lainnya akan menjangkau wilayah Asia Tenggara. Satelit ini menggunakan platform SSL1300 besutan Space System Loral yang didesain tahan selama 16 tahun.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 9 Juli 1976, Indonesia Luncurkan Satelit Pertama

Anda juga dapat menyaksikan peluncuran satelit Merah Putih secara langsung lewat tautan di bawah ini.

Sebagai informasi, satelit Merah Putih akan menggantikan tugas satelit Telkom-1 yang sudah mengorbit sejak 4 Agustus 1999.

Dilansir NPR, Selasa (7/8/2018), ini adalah satelit pertama yang diluncurkan roket Falcon 9 dengan pendorong Block 5 setelah diperbarui. Sebelumnya Falcon 9 mengirim satelit Bangladesh, pada 11 Mei 2018.

Sejak saat itu, SpaceX terus melakukan pemeriksaan dan perbaikan. Tujuannya adalah untuk menekan biaya dan menghemat waktu penyelesaian misi.

CEO SpaceX, Elon Musk, mengklaim Falcon 9 dengan pendorong Block 5 adalah roket paling andal yang pernah dibuatnya.

"Misalnya kami membuat sirip (roket) - yang digunakan untuk mengarahkan roket kembali ke bumi - dari titanium supaya roket tidak terbakar dalam perjalanan pulang," terang Musk kepada The Verge, Selasa (7/8/2018).

"Mesin juga memiliki pelindung panas baru yang menjaga roket dalam suhu tinggi selama terjun melalui atmosfer. Selain itu, struktur yang menahan mesin ke bagian bawah roket sekarang menggunakan kunci bukan dilas, hal ini agar lebih mudah saat memisahkan diri."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau