Akibat yang mungkin Anda rasakan adalah sakit kepala, kebingungan, atau mengantuk.
Namun, jika ini tidak segera ditangani dan tekanan justru meningkat, muncul risiko kerusakan otak, koma, bahkan kematian.
Risiko tersebut bahkan bisa terjadi hanya dalam waktu kurang dari 10 jam.
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh dan Otak Bila Kita Berhenti Minum
Anda mungkin tidak langsung percaya dengan penjelasan di atas. Tapi berikut beberap contoh kasus yang pernah terjadi.
Dalam laporan di Journal of Clinical Pathology tahun 2003, seorang perempuan berusia 64 tahun meninggal pada malam yang sama setelah minum 30 hingga 40 gelas air.
Para peneliti menyimpulkan, penyebab kematian perempuan itu adalah hiponatremia yang merupakan akibat dari keracunan air.
Kasus lain diungkap dalam jurnal Militer Medicine pada 2001. Dalam laporannya, para peneliti mengamati data dari pihak militer AS untuk mengidentifikasi kasus hiponatremia selama 1996 hingga 1997.
Hasilnya, 17 kasus terjadi terkait kebiasaan para siswa militer AS yang menenggak 2 liter air per jam setelah melalui pelatihan yang berat.
Mereka mengalami muntah dan tegang.
Risiko ini juga mengintai para pelari maraton. Sebuah penelitian menemukan, satu dari enam pelari maraton mengalami keracunan air ringan akibat stres perlombaan.
Kabar baiknya, ada cara mudah untuk tetap aman mengonsumsi air.
Sebagai catatan, kebutuhan cairan orang dewasa sehat rata-rata adalah 3-4 liter sehari. Angka ini bukan kebutuhan air minum, melainkan jumlah total cairan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Cairan tersebut bisa berasal dari makanan lain.
Selain itu, cara terbaik untuk menghindari keracunan air adalah minum ketika haus. Kemudian segera berhenti.
Baca juga: Ada 2 Jenis Air dalam Setiap Gelas yang Anda Minum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.