KOMPAS.com - Dua satelit mini yang tak lebih besar dari kotak sepatu meluncur ke luar angkasa dalam misi bersejarah ke Mars.
Rencananya adalah kedua satelit berada di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk menyaksikan pendaratan pesawat antariksa NASA di Planet Merah pada tanggal 27 November, sekitar pukul 03.00 WIB.
Pada saat yang sama, satelit Mars Cube One (MarCO) akan melewati 3.500 kilometer langsung di atas pesawat InSight dan memancarkan data kembali ke Bumi.
"Dua pesawat ruang angkasa - MarCO-A dan MarCO-B - akan melakukan pembentukan formasi yang sangat ketat dengan InSight," kata Brian Clement, yang bekerja pada proyek MarCO NASA di Laboratorium Tenaga Pendorong Jet.
Menjelajah dengan kecepatan sekitar 66.000 km per jam, dua satelit tersebut saat ini hanya berjarak kurang dari 7 juta km dari tujuan mereka.
Tetapi bahkan sebelum mencapai Mars, satelit-satelit kecil tersebut -yang dijuluki Eve dan Wall-E -berfungsi melebihi kapasitas mereka.
Ini adalah pertama kalinya pesawat ulang-alik kecil ini, yang dikenal sebagai CubeSats, melakukan perjalanan sejauh itu ke luar angkasa.
"Kami telah melakukan perjalanan pada titik ini hampir 480 juta km - itu adalah perjalanan yang sangat panjang untuk beberapa CubeSats," kata Dr Clement.
"Belum pernah ada yang menjelajahi jarak seperti itu dari Bumi dengan jenis pesawat ulang-alik seperti ini."
Baca juga: Teka-teki Kehidupan di Mars, Air Asinnya Ditemukan Mengandung Oksigen
Penjelajahan Antariksa
Perjalanan jarak jauh seperti itu sangat menantang.
"Ini membutuhkan teknologi miniatur baru dan kemampuan untuk mengelola pesawat ulang alik dengan hati-hati," kata Dr Clement.
Dikemas ke dalam kotak berukuran 24cm x 36cm x 11cm, satelit-satelit itu dilengkapi sistem propulsi (sistem pendorong), sistem navigasi, dua kamera dan baterai yang melekat pada dua panel surya dan antena berbentuk persegi panjang yang dikenal sebagai susunan reflektif.
Satelit mini diluncurkan pada tanggal 5 Mei pada roket yang sama dengan pesawat antariksa InSight, tetapi sejak saat itu ketiga pesawat ulang-alik telah terbang dengan lintasan mereka sendiri menuju Mars.
"Kami menavigasi melewati ruang angkasa sendiri, kami tak terikat pada hal lain," kata Dr Clement.