KOMPAS.com — Para peneliti dari Italia baru-baru ini mengklaim telah menemukan danau bawah tanah yang tidak beku di dekat kutub selatan planet itu.
Temuan spektakuler ini mengakhiri debat selama puluhan tahun tentang keberadaan air yang tidak membeku di Mars. Adanya air dalam bentuk cair ini adalah kondisi penting sebagai prasyarat kehidupan seperti di Bumi.
Lokasinya...
Penelitian yang dipimpin oleh Roberto Orosei dari National Institute of Astrophysics di Bologna, Italia, ini menemukan bahwa Mars memiliki danau sepanjang 20 kilometer yang terletak sekitar 1,5 kilometer di bawah permukaannya.
Sebenarnya, para astronom telah lama tahu bahwa miliaran tahun lalu, Mars memiliki sungai dan samudra yang cair. Temuan ini didasarkan pada pola yang mengalir di permukaan planet itu.
Penemuan yang lebih baru kemudian menegaskan keberadaan es di area kutub dan uap air di atmosfer tipis planet ini.
Modul Phoenix NASA juga mencatat adanya salju dan kemungkinan tetesan air yang jatuh pada 2008.
Ada juga petunjuk bahwa sejumlah kecil cairan dapat terbentuk sementara di sebuah lapisan tipis di bawah permukaan Mars.
Namun, temuan terbaru kali ini didasarkan pada informasi radar yang dikumpulkan oleh misi Mars Express milik European Space Agency (ESA).
Data menunjukkan adanya sebuah wilayah dengan profil penandaan seragam di dekat kutub selatan Mars yang diklaim peneliti Italia sebagai danau tersembunyi.
"Profil radar di daerah ini mirip dengan danau berisi cairan yang ditemukan di bawah lapisan es Antartika dan Greenland di Bumi. Ini menunjukkan bahwa ada danau subglasial di lokasi ini di Mars," kata laporan yang diterbitkan dalam majalah Science AS (26/07/2018).
Baca juga: Citra Terbaru NASA Tunjukkan Laba-laba Merayap di Mars
Sangat Dingin
Para ilmuwan percaya danau itu berisi air yang tidak membeku meskipun suhunya diprediksi mencapai -68 derajat Celsius.
Hal ini dapat terjadi jika danau memiliki kandungan garam yang besar. Artinya, garam secara signifikan telah mengubah titik beku air di danau tersebut.
Tim ini sekarang sedang berusaha menjawab pertanyaan berikutnya, yaitu mengenai keberadaan kehidupan di danau itu.
Bila dibandingkan dengan lokasi serupa di Bumi, yang ditemukan di bawah Antartika dan Greenland, para peneliti menemukan kehidupan meski hanya setingkat mikroba di danau bawah tanah di Arktik yang dijuluki Danau Whillands.
Secara terpisah, NASA Curiosity rover menemukan "materi organik" di Mars bulan lalu.
Meski keberadaan molekul organik tidak membuktikan adanya kehidupan, temuan ini menunjuk pada adanya "lingkungan yang bisa dihuni" di planet merah.
NASA saat ini juga sedang mengerjakan misi pengiriman manusia ke asteroid dekat Mars pada 2025 dan mendaratkan tim manusia di planet merah ini sekitar tahun 2030.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.