Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Skenario Kiamat Menurut Para Ahli, dari Asteroid sampai AI

Kompas.com - 01/11/2018, 21:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek

4. Hancurnya ekosistem

Manusia mengandalkan ekosistem yang seimbang agar bisa hidup di tingkat sosial dan ekonomi. Sementara itu, ekosistem juga tidak bisa diambil begitu banyak. Polusi, pergerakan spesies di seluruh dunia, dan rusaknya habitat makin mengancam ekosistem.

Jika ekosistem melewati ambang batas, maka air tawar akan menjadi langka, kualitas tanah menurun, dan keanekaragaman hayati hancur.

"Hal ini akan membuat kondisi manusia memburuk secara signifikan," tulis para penulis.

Sebagai contoh, sejak 1960 perubahan iklim dan kekeringan menyusut 90 persen dan berdampak pada 40 juta kehidupan.

5. Pandemi

Berkat adopsi kemajuan medis, seperti peluncuran vaksin, tingkat penyakit seperti kolera dan malaria menurun pada abad lalu.

Tetapi ancaman pandemik bencana tetap ada, karena penyakit baru yang tidak dilengkapi pelindung seperti vaksin dapat muncul. Misalnya ada mikro-organisme yang menyebar ke kawasan yang padat penduduk lewat pasokan air.

Resistensi terhadap antibiotik juga menjadi perhatian utama karena menghilangkan senjata penting dalam perang melawan bakteri dan penyakit.

6. Dampak asteroid

Seperti kita tahu, di masa lalu sebuah asteroid menghancurkan seluruh dinosaurus di muka bumi. Berkaca dari hal tersebut, tidak ada yang dapat memastikan bahwa hal itu tidak lagi terjadi.

Bukti menunjukkan, tabrakan asteroid dengan konsekuensi bencana terjadi rata-rata setiap 120.000 tahun.

Para ahli khawatir puing-puing dari tabrakan asteroid bisa menutup sinar matahari sampai berbulan-bulan, merusak lingkungan, dan ekosistem. Ahli memperkirakan korban tewas akibat asteroid bisa mencapai ratusan juta jiwa.

Baca juga: Kiamat Pasti Terjadi, Tapi Ilmuwan Sebut Masih 6,5 Miliar Tahun Lagi

7. Letusan supervolcanic

Erupsi supervolcanic diyakini dapat menghancurkan 400 kilometer kubik materi.

Data tentang kejadian semacam itu relatif terbatas dan oleh karena itu sulit untuk memprediksi letusan secara akurat.

Namun, para ahli vulkanologi percaya letusan supervolcanic terjadi setiap 17.000 tahun sekali, dan yang terakhir terjadi di Selandia Baru sekitar 26.500 tahun lalu.

Jika gunung berapi super seperti Yellowstone di AS meletus, maka hampir seluruh makhluk hidup dapat terbunuh dan infrastruktur seperti pertanian akan hancur.

Polutan seperti sulfat dan abu juga dapat menghalangi sinar matahari untuk waktu yang singkat dan menyebabkan penurunan suhu global.

8. Artificial intelligence (AI)

Para ahli sangat prihatin dengan prospek robot yang melampaui kecerdasan manusia. Terlepas dari upaya menyelaraskan mesin dengan moralitas yang disepakati, kesalahan kecil dapat membuat manusia berada di tangan teknologi dengan tingkat kecerdasan yang ekstrim.

Skenario berbahaya yang paling mungkin akan melihat AI sebagai senjata baru yang dapat menjadi bumerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com