"Jika kami tidak melakukan upaya itu, situasinya akan jauh lebih buruk," kata Lambertini.
Tapi serangan perburuan, menyusutnya habitat, polusi, perdagangan ilegal dan perubahan iklim yang semuanya dilakukan manusia sulit diatasi.
"Ini adalah pertumbuhan eksponensial selama 50 tahun terakhir dalam penggunaan energi, air, kayu, ikan, makanan, pupuk, pestisida, mineral, plastik. Semuanya".
Baca juga: Segera Terungkap, Alasan Hiu Raksasa Megalodon Bisa Punah
Para ahli menyarankan, semua manusia harus sadar betul dampak dari perubahan iklim. Inilah kesepakatan baru kita dengan alam.
"Salah satunya kesadaran bahwa perubahan iklim berbahaya bagi manusia dan perekonomian, tak hanya beruang kutub tapi semua," kata Lambertini.
Selain itu, apa yang telah diperbuat alam untuk manusia bukanlah sesuatu yang gratis. Jika diuangkan mungkin kita harus mengeluarkan puluhan triliun dolar setiap tahunnya.
Mulai dari air minum, udara untuk bernapas, laut yang menyerap panas, hutan yang menyerap CO2, juga tanah produktif.
"Masa depan yang sehat dan berkelanjutan akan terjadi hanya bila alam tumbuh subur dengan semua isinya, hutan, laut, dan sungai yang dipenuhi keanekaragaman hayati dan kehidupan," jelas Lambertini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.