Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Ritual, Hewan Liar seperti Puma dan Jaguar Dipelihara Maya Kuno

Kompas.com - 13/09/2018, 19:02 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah makam yang ditemukan di kota Maya kuno, Copan, di Honduras, berhasil mengungkap sisi lain kehidupan peradaban di Mesoamerika pada masa lalu.

Makam itu milik seorang perempuan muda. Peneliti menemukannya terkubur dalam posisi duduk bersila dan dikelilingi tulang-tulang hewan berukuran besar.

Ada tulang dua rusa dan buaya terbaring di sampingnya. Tapi yang paling mengesankan adalah kerangka puma yang masih lengkap.

Temuan ini menambah bukti bahwa masyarakat Mesoamerika di masa lalu memelihara hewan liar. Sebelumnya para arkeolog juga telah beberapa kali menemukan sisa-sisa kerangka kucing besar dan hewan lain di Mesoamerika.

Baca juga: Teka-teki Runtuhnya Peradaban Suku Maya Terungkap

Budaya Mesoamerika kuno diketahui menggunakan hewan liar seperti puma dan jaguar untuk berbagai tujuan, termasuk dalam menampilkan status dan kekuasaan secara simbolis, sebagai subjek pengorbanan ritual, dan produk daging atau kerajinan.

Dengan temuan ini, ahli mendapatkan bukti bahwa hewan liar itu juga ditangkap untuk dipelihara atau diperdangkan secara rutin di Mesoamerika.

"Penemuan tulang di situs Maya Copan menjadi bukti dari penangkapan dan jaringan perdagangan yang luas," kata Nawa Sugiyama, arkeolog dari George Mason Univesity di Virginia, dilansir Live Science, Rabu (12/9/2018).

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, Rabu (12/9/2018), tim telah menganalisis sampel hewan liar yang didapat dari penggalian lima situs ritual di kota Maya Copan, Honduras.

Tim ini melakukan analisis isotop pada tulang dan gigi puma, jaguar, rusa, serta hewan lain untuk menentukan pola makan dan asal geografis hewan.

Beberapa spesimen kucing besar yang diuji, termasuk puma dan jaguar, memiliki tingkat asupan C4 yang tinggi. Asupan C4 merupakan molekul yang mengandung karbon umum di tanaman pertanian seperti jagung yang ditanam di perkebunan.

Analisis itu menunjukkan, makanan yang dikonsumsi hewan-hewan tersebut sama seperti makanan manusia. Artinya, mereka ditangkap tidak hanya untuk tujuan ritual tapi juga dijinakkan dan dipelihara di dalam kandang.

Baca juga: Ahli Temukan Topeng Berusia 1.500 Tahun, Diyakini Milik Raja Suku Maya

Pada tulang lain yang ditemukan di lokasi yang sama, ahli menemukan adanya kandungan C3 yang kaya. C3 merupakan molekul yang umum ditemukan di tumbuhan liar di wilayah tersebut.

Ahli menduga, masyarakat Copan telah mengurung kucing besar di kandang kemudian membunuh mereka dalam acara perburuan.

Temuan ini menjadi studi yang menarik karena mengkonfirmasi penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa jaringan perdagangan hewan di Mesoamerika kuno lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com