Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Sesat Pikir Jokowi dan Prabowo dalam Sebulan Kampanye Pilpres 2019

Kompas.com - 23/10/2018, 10:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dengan logika yang benar pemilih dapat memilah yang mana argumentasi sehat dan yang mana argumentasi cacat sehingga proses ideal yang diinginkan dalam kampanye politik bisa tercapai.

Pemilih harus mampu membaca logika dalam data sehingga tak terjebak dalam argumentasi politis yang tujuannya hanya memenangkan suara pemilih, bukan mengungkap kebenaran.

Tunggu. Apakah Anda mendeteksi kekeliruan berlogika jenis false dichotomy dalam kalimat terakhir saya di atas? Semoga.

Baca juga: Dari Sudut Pandang Ilmiah, Inilah Kenapa Orang Indonesia Suka Kerokan

* Pengajar di Universitas Mataram dan Kandidat Ph.D. di Monash University

Tulisan ini pertama kali terbit di The Conversation


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com