KOMPAS.com – Beberapa hari ini masyarakat Indonesia dikagetkan dengan informasi mengenai seorang perempuan dan anak-anak korban bencana di Palu, Sulawesi Tengah, yang selamat setelah hampir tiga pekan terjebak timbunan lumpur.
Bahkan, perempuan yang tertimbun lumpur itu masih bisa mengeluarkan kata-kata dan menanyakan keberadaan anaknya kepada relawan penyelamat.
Kejadian ini sontak menimbulkan pertanyaan, berapa lama seseorang dapat bertahan dalam keadaan tertentu tanpa asupan makanan dan minuman?
Ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada, Perdana Samekto MSc RD menjelaskan bahwa manusia memiliki batas waktu tertentu untuk mampu bertahan hidup tanpa makan dan minum.
"Manusia bisa bertahan tanpa makan hingga tiga minggu. Namun, tanpa minum hanya bisa bertahan 4-7 hari tergantung situasi, misalnya temperatur," kata Perdana saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/10/2018) pagi.
"Jika suhu dingin bisa bertahan lebih lama karena jumlah air yang dikeluarkan lebih sedikit. Lain halnya apabila dalam kondisi panas atau di bawah terik matahari,” ujarnya.
Baca juga: Berhenti Makan “Junk Food” Bisa Sebabkan Gejala Mirip Putus Obat
Dilansir dari Sciencetific American, seorang dokter medis di New York, Amerika Serikat, Alan D Lieberson, menjelaskan bahwa ketahanan seseorang hidup tanpa makanan dan minuman sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.
"Durasi bertahan tanpa makanan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti berat badan, variasi genetik, dan berbagai pertimbangan kesehatan lainnya. Namun yang paling penting adalah ada atau tidaknya dehidrasi," kata Alan.
Manusia dapat bertahan hidup hingga tiga minggu tanpa makanan.
Profesor Biologi dari George Washington University, Randall K Packer, menyebut manusia dapat bertahan tanpa air maksimal selama satu minggu.
Pernyataan Packer ini didapat dari pengamatan yang dilakukan terhadap orang-orang di akhir hidupnya yang pasokan makanan, juga air sudah dihentikan.
Baca juga: Belum Kenyang Kalau Belum Makan Nasi? Itu karena Otak
Namun, waktu satu minggu dianggap berlebihan. Claude Piantadosi dari Duke University menyebut angka yang lebih relevan, yakni tiga hingga empat hari.
"Seseorang bisa bertahan hidup tanpa minum selama 100 jam pada suhu normal luar ruangan. Semakin dingin suhunya maka semakin lama seseorang dapat bertahan," ujar Piantadosi, sebagaimana tertulis di Business Insider Singapura.
Air sangat penting bagi tubuh manusia yang 65 persennya terdiri dari cairan. Sel-sel hidup dalam tubuh sangat memerlukan air untuk tetap dapat berfungsi baik.
Pada sebuah artikel pada1997 di "British Medical Journal", pemeriksa medis senior dari Medical Foundation for the Care of Victims of Torture, Michael Peel, mengutip sebuah laporan penelitian terdapat orang yang mampu bertahan tanpa makanan selama 28, 36,38, bahkan 40 hari.
Satu hal yang dapat disampaikan, kemampuan tubuh mengatur proses metabolismenya untuk menghemat energi dan bertahan hidup sangat bervariasi. Proses metabolisme ini terjadi melalui pengubahan fungsi kelenjar tiroid.
Kelenjar ini berfungsi sebagai produsen hormon-hormon yang mengatur metabolisme, pertumbuhan, suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, berat badan, dan lainnya.
Hal ini dapat memungkinkan seorang manusia bertahan tanpa mengonsumsi makanan dengan pola penggunaan energi yang lebih ekonomis.
.
.
.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.