KOMPAS.com -- Kanker umumnya diketahui menyerang orang dewasa. Beberapa faktor penyebab pada orang dewasa, seperti merokok, kebiasaan makan junk food, dan pola hidup yang tidak sehat, sudah kita ketahui.
Namun, ternyata kanker juga dapat menyerang anak-anak, dan ini biasanya lebih sulit untuk diketahui. Pasalnya, anak-anak pada umumnya belum mampu untuk mengemukakan apa yang dirasakannya.
Menurut dr Mururul Aisyiyah, dokter spesialis anak dari RS Dharmais, setiap tahunnya diperkirakan lebih dari 175.000 anak di dunia didiagnosis kanker.
Mirisnya, 90.000 di antaranya meninggal dunia karena kebanyakan orangtua terlambat untuk datang ke pelayanan kesehatan dalam menindaklanjuti penyakit anaknya.
Baca juga: Bagaimana Cara Dokter Menentukan Stadium Kanker Paru?
Padahal, penemuan dini kasus kanker anak merupakan kunci keberhasilan pengendalian kanker pada anak.
Oleh karena itu, para orangtua perlu mengetahui beberapa jenis kanker yang sering melanda anak, dan apa saja gejalanya.
Leukimia
Kanker jenis ini merupakan yang tertinggi kasusnya terhadap anak. Menurut Aisyi, leukimia terjadi pada 2,8 dari 100.000 anak. Kanker ini bahkan dapat menyerang anak-anak pada usia balita.
"Gejalanya leukimia itu pucat, lemah, anak rewel, nafsu makan menurun drastis, demam tanpa sebab. Tapi kita perlu lihat juga apakah ada perubahan fisik di tubuhnya, seperti pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening. Itu bisa jadi leukimia," jelas Aisyi saat ditemui pada Selasa (16/10/2018) di Jakarta.
Baca juga: Perih dan Perih, Menjadi Pasien Kanker yang Berobat dengan BPJS
Retinoblastoma
Sesuai dengan namanya, kanker ini menyerang daerah mata atau retina pada anak. Kasus yang terjadi pada anak-anak mencapai 2,4 per 100.000 anak. Dikatakan oleh Aisyi, biasanya kanker ini menyerang anak yang berusia di bawah lima tahun.
Gejala yang ditimbulkan dari kanker ini berupa manik mata berwarna putih, mata kucing, juling, mata berubah kemerahan, pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata, dan penglihatan buram. Jika tidak ditangani segera, kanker ini bisa menjadi ganas dan dampaknya paling tidak menyebabkan kebutaan.
Osteosarcoma
Nama lain dari kanker ini adalah kanker tulang. Kasus ini menimpa sekitar 0,97 dari 100.000 anak. Kanker ini ditandai dengan gejala nyeri tulang di malam hari atau setelah beraktivitas, serta pembengkakan dan kemerahan di sekitar tulang.
"Osteosarcoma hanya terjadi pada tungkai dan lengan. Ini kanker mengenai 10-15 tahun pada anak laki laki. Dalam 3 bulan bisa menyebar ke paru dan itu sangat fatal. Pengobatannya amputasi. Biasanya terjadi pada laki-laki yang tubuhnya tinggi," jelas Aisyi.
Baca juga: Sutopo BNPB Bicara Kanker, Istri Indro Warkop, Kematian, hingga Raisa
Limfoma Maligna
Kanker yang menyerang menyerang jaringan getah bening ini menyerang 0,75 individu per 100.000 anak. Biasanya, kanker ini menyerang anak berusia di atas 5 tahun.
Gejala kanker ini ditunjukkan dengan membengkaknya daerah sekitar leher anak dengan diameter 2-3 cm. Ketika disentuh, benjolan tersebut tidak terasa sakit, bahkan cenderung biasa saja. Namun, biasanya anak akan mengalami demam dan keringat berlebih pada malam hari.
Karsinoma Nasofaring
"Karsinoma adalah kanker ganas pada daerah antara hidung dan tenggorokan. Gejala dini yang perlu diwaspadai adalah ingus yang bercampur dengan darah, pilek dan air liurnya kental, hidung tersumbat, mimisan dan tuli sebelah," kata Aisyi.
Kanker jenis ini diidap setidaknya 0,43 anak dari 100.000 anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.