KOMPAS.com - Pernahkah Anda membayangkan seluruh daratan di muka bumi bersatu? Jika ya, itu bukan hanya bayangan Anda saja.
Sekitar 251 juta tahun lalu, tepat sebelum kepunahan dinosaurus, seluruh benua di bumi memang bergabung membentuk benua besar Pangea.
Hamparan daratan luas tersebut membentang di area kathulistiwa, yang akhirnya terbagi menjadi dua wilayah Gondwana di selatan dan Laurasia di utara.
Ketika terpisah, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi tujuh benua yang kita kenal saat ini.
Sejarah ini menimbulkan pertanyaan, apakah pergerakan tektonik Bumi saat ini akan membentuk benua besar Pangea kembali?
Jawabannya adalah iya.
Sebagai informasi, Pangea bukan benua besar pertama yang terbentuk dalam sejarah geologis bumi selama 4,5 miliar tahun.
Artinya, itu juga bukan yang terakhir.
"Itu adalah bagian dari perdebatan yang tidak banyak diperdebatkan," ungkap Ross Mitchell, ahli geologi di Curtin University, Australia dikutip dari Live Science, Kamis (04/10/2018).
"Tapi, 'Pangea berikutnya' akan berbentuk seperti apa.. di situlah ada beragam pendapat," imbuhnya.
Para ahli geologi sepakat bahwa ada siklus pembentukan benua besar yang teratur dan jelas. Menurut catatan mereka, setidaknya pembentukan benua besar sudah terjadi tiga kali.
Pertama, benua besar Nuna (juga disebut Columbia). Benua super ini terjadi sekutar 1,8 hingga 1,3 miliar tahun lalu.
Kedua, benua besar Rodinia. Benua super ini mendominasi planet kita antara 1,2 miliat hingga 750 juta tahun lalu.
Ketiga adalah benua super Pangea yang terjadi pada 251 juta tahun lalu.
Baca juga: Fosil 130 Juta Tahun Ubah Pengetahuan Kita tentang Pecahnya Pangea
Hal tersebut, menurut Mitchell, menjadi bukti bahwa akan ada benua super lain yang terbentuk di masa depan.